Hingga Triwulan III 2023, Program Electrifying Agriculture PLN Capai 230 Ribu Pelanggan Lantaran Tingkatkan Hasil Produksi 

Program Electrifying Agriculture semakin diminati para pelaku usaha di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan. Hingga Triwulan III 2023, jumlah pelanggan mencapai 230.555 pelanggan atau tumbuh sebesar 22 persen dibandingkan Triwulan III 2022 sebanyak 188.963 pelanggan. 

Hingga Triwulan III 2023, Program Electrifying Agriculture PLN Capai 230 Ribu Pelanggan Lantaran Tingkatkan Hasil Produksi 
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program Electrifying Agriculture adalah bentuk komitmen PLN dalam mendorong para pelaku usaha di bidang agrikultur menjadi lebih maju dan modern. Program Electrifying Agriculture membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya operasional para pelaku usaha sektor tersebut. (istimewa)

Para petani memanfaatkan program Electrifying Agriculture dengan beralih dari BBM ke listrik PLN untuk pengairan. Hasilnya mampu menekan biaya produksi sekitar 30 persen yang berasal dari penghematan biaya BBM untuk penggunaan genset.

Happy Syaifullah, petani jeruk di Desa Bolo, Kabupaten Gresik ini menuturkan pengalamannya ketika beralih ke listrik PLN

“Peralihan bahan bakar diesel ke listrik cukup efektif dalam menekan biaya produksi. Sehari pakai pompa air dengan diesel memerlukan 10 liter BBM mengeluarkan Rp68 ribu sementara untuk listrik hanya memerlukan 20 kWh per hari atau sekitar Rp20 ribu saja,” jelas Happy.

Baca Juga : Jaringan 4G XL Axiata Siap Sukseskan MotoGP Mandalika, Sinyal Full dari Bandara Hingga Sirkuit Balap

Dirinya juga menjelaskan, sebelum pakai listrik PLN, panennya hanya menghasilkan 2 ton per hektare setiap bulan. Sementara setelah menggunakan listrik PLN, panennya meningkat menjadi 5 ton per hektare setiap bulan.   

“Dengan pengairan kebun yang lancar dan mudah membuat pohon tumbuh sehat dan menghasilkan buah yang melimpah. Saat ini kami bisa memanen 200 ton jeruk setiap bulan untuk luas lahan 40 hektare,” kata Happy.

Hal serupa diungkapkan Manager Produksi PT Niki Tunggal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Didik yang merasakan produktivitas budidaya ayam meningkat hingga 20 persen dan dapat menghemat biaya produksi dengan menggunakan listrik PLN

Baca Juga : JNE Sabet Penghargaan Courier of the Year Indonesia Logistic Awards 2023

Untuk 1.000 ekor ayam petelur setelah 12 minggu pemeliharaan dalam kandang listrik bisa menghasilkan 10.000 telur, dari sebelum menggunakan listrik PLN hanya menghasilkan 8.000 telur.


Editor : Doni Ramdhani