Ini Kata Koordinator Pemikul TPU Cikadut Soal Isu Dugaan Pungli

Petugas pikul jenazah di TPU Cikadut khusus Covid-19 mengaku kejadian yang viral di media sosial hanya kesalahpahaman. 

Ini Kata Koordinator Pemikul TPU Cikadut Soal Isu Dugaan Pungli
Foto: Syamsuddin Nasoetion

INILAH, Bandung - Petugas pikul jenazah di TPU Cikadut khusus Covid-19 mengaku kejadian yang viral di media sosial hanya kesalahpahaman. 

"Pada dasarnya itu kesalahpahaman antara keluarga korban (YT) dan Redi," kata Koordinator Petugas Pikul TPU Cikadut, Fajar melalui pesan singkatnya, Senin (12/7/2021). 

Yang terjadi sebenarnya, Fajar menjelaskan, saat ini lonjakan jenazah Covid-19 melonjak, dan menyebabkan PHL pikul dan gali banyak yang sakit. Sehingga warga dan para pemuda di Cikadut dilibatkan untuk membantu. 

Baca Juga : Pemkab Bandung Targetkan Laju Pertumbuhan Hingga 5 Persen, Marlan: Sudah Sejak Awal Pandemi Covid-19

Menurutnya, masyarakat sekitar membantu menjadi penggali liang kubur dan memikul jenazah. Lantaran PHL yang ada saat ini kewalahan dengan jumlah jenazah yang harus dimakamkan yang mencapai 60 jenazah. 

Ia mengatakan, mereka yang membantu tidak mendapatkan operasional dari pemerintah. Biaya yang muncul berdasarkan kesepakatan antara keluarga ahli waris digunakan untuk membayar para warga yang berinisiatif membantu. 

"Munculnya biaya mungkin untuk upah para warga yang membantu dan untuk membayar jasa gali liang kubur yang dikerjakan oleh warga," katanya. 

Baca Juga : Pemkot Bandung Janji Kerjakan Kembali Redi Jika Tak Terbukti Pungli

Tak hanya itu, pihaknya juga membantu membelikan padung atau salib jika keluarga ahli waris tidak membawanya. Jadi para warga dan pemuda membantu proses pemakaman di TPU Cikadut

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani