Istri yang Saleh itu Bernama Ummu Sulaim

SAHABAT yang mulia Anas ibn Malik radhiyallahu anhu bercerita, bahwa ayahnya yang bernama Malik berkata kepada istrinya Ummu Sulaim binti Milhan [ibunda Anas], "Laki-laki itu (maksudnya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) mengharamkan khamr."

Istri yang Saleh itu Bernama Ummu Sulaim
Ilustrasi/Net

SAHABAT yang mulia Anas ibn Malik radhiyallahu anhu bercerita, bahwa ayahnya yang bernama Malik berkata kepada istrinya Ummu Sulaim binti Milhan [ibunda Anas], "Laki-laki itu (maksudnya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) mengharamkan khamr."

Oleh karena itu Malik meninggalkan istrinya ke negei Syam di negeri itu Malik mati dalam kondisi musyrik. Ummu Sulaim-pun setelah itu menjadi janda. Ssuatu hari datanglah Abu Thalhah yang saat itu masih musyrik untuk melamar Ummu Sulaim.

Ummu Sulaim berkata, "Hai Abu Thalhah, orang sepertimu tidak layak ditolak, akan tetapi Anda seorang musyrik sementara aku seorang muslimah karena itu aku tidak mengkin menikah denganmu."

Coba kita lihat, bagaimana sikap Ummu Sulaim dalam melakukan amar ma`ruf nahi munkar kepada Abu Thalhah yang akan melamarnya dan nanti kita lihat da`wah yang dilakukannya agar Abu Thalhah masuk Islam. Begitu juga keteguhan imannya, dia tidak terpengaruh dengan keyakinan suaminya yang pada akhirnya meninggalkan dirinya menjadi janda karena keislamannya.

Kita lanjutkan dialog Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah

Abu Thalhah berkata, "Bukan itu maksudmu kan?"

Ummu Sulaim, "Lalu apa maksudku?"

Halaman :


Editor : Bsafaat