Jaksa KPK Bongkar Proses Penyuapan Terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Persidangan

Para penyuap Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan kronologis terjadinya proses suap menyuap dengan orang nomor satu du Kota Bandung tersebut

Jaksa KPK Bongkar Proses Penyuapan Terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Persidangan
Dua terdakwa tengah mendengarkan dakwaan JPU KPK dalam sidang suap Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu 5 Juli 2023. Foto Cesar Yudistira/Inilahkoran

"Terdakwa memberikan uang kepada Yana Mulyana Rp 100 juta. Setelah pertemuan itu, terdakwa menghubungi Yana Mulyana melalui pesan singkat terkait keinginan mendapatkan proyek dan disetujui oleh Yana dengan mengatakan bismillah," ucap dia saat membacakan dakwaan di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (5/7/2023).

Khairur Rijal pun meminta seorang PHL bernama Anisa untuk mengurusi pengadaan ISP spesifikasi fiber optik internasional 150 Mbps sebanyak 12 unit pada E-Catalogue dengan penyedia jasa PT Citra Jelajah Informatika. Total harga Rp 1.130. 160.000 dengan pembayaran tiga termin yang akhirnya direvisi menjadi empat termin sesuai permintaan terdakwa.

Setelah mulus perjalanannya,  Khairur Rijal pun kembali meminta uang kepada terdakwa Sony untuk bantuan THR. Terdakwa memberikan uang Rp 86 juta kepada Khairur Rijal melalui stafnya Asep Gunawan di parkiran Balai Kota setelah menerima pembayaran termin pertama mencapai Rp 500 juta.

Pada kasus dugaan suap pengadaan CCTV, Titto melanjutkan terdakwa I Benny Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) dan terdakwa II Andreas Guntoro Manager PT SMA memberikan uang Rp 702.221.000 secara bertahap kepada Yana Mulyana, Kadishub Bandung Dadang Darmawan dan Khairur Rijal. Suap diberikan agar proyek pengadaan dan pemeliharaan CCTV tahun 2022-2023 diberikan kepada mereka.

"Terdakwa II bertemu Khairur Rijal di Kantor Dishub Bandung, Khairur menyampaikan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan CCTV dilakukan dengan penunjukan langsung dan apabila PT SMA ingin ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan agar memberikan cash back 10 hingga 20 persen dari nilai pekerjaan sebagai atensi ke pimpinan," ucap dia.

Ia mengatakan kedua terdakwa mengajukan penawaran yang bersifat formalitas belaka dengan bendera PT SMA dan CV Delapan Sejahtera yang dipinjam dari pihak lain. Khairur Rijal menjalankan itu tanpa melibatkan Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Hari Hartawan.

Atas persetujuan Kadishub Kota Bandung Dadang Darmawan, Khairur Rijal menunjuk PT SMA dan CV Delapan Sejahtera untuk mengerjakan empat paket pekerjaan. Dua paket pekerjaan pengadaan dan pemasangan CCTV dan dua paket pemeliharan kamera dengan total harga Rp 750 juta lebih.


Editor : Ahmad Sayuti