Kemendikbud: Kampus Vokasi Harus Tinggalkan Pola Pikir Masa Lalu

Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto mengatakan perguruan tinggi vokasi atau kampus vokasi harus meninggalkan pola pikir masa lalu.

Kemendikbud: Kampus Vokasi Harus Tinggalkan Pola Pikir Masa Lalu
Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto. (antara)

Paket "link and match" ini terdiri atas minimal 8+i poin yang bertujuan menguatkan kemitraan serta penyelarasan dengan industri, di antaranya kurikulum yang disusun bersama industri, pembelajaran berbasis proyek riil dari industri, dosen tamu dari industri, magang, dan sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi itu yang kemudian menjadi upaya sekaligus jaminan penyiapan SDM unggul vokasi bagi industri di masa depan.

“Link and match sudah kita sepakati menjadi menu dan strategi besar untuk vokasi bersama industri. Penandatanganan skema sertifikasi yang disusun serta disepakati bersama hari ini levelnya sudah menikah. Skema sertifikasi ini adalah bentuk pengakuan terstandardisasi yang dipahami bersama oleh vokasi dengan industri, dan diregulatori oleh BNSP,” katanya.

Program penyusunan skema sertifikasi nasional berstandar industri ini juga mencakup penyusunan materi uji kompetensi (MUK) dan juknis tempat uji kompetensi (TUK) yang disusun dengan konsep kolaborasi dari semua pemangku kepentingan.

Baca Juga : Kejagung Periksa Kerabat Direktur Pengembangan Investasi BPJS TK

Terdapat 10 PTV yang menjadi penerima program, namun pada pelaksanaannya melibatkan 54 PTV afiliasi sebidang, 81 prodi, 117 industri, 77 asosiasi profesi, dan 23 instansi terkait, demikian Wikan Sakarinto. (antara)

Halaman :


Editor : suroprapanca