Kemendikbudristek Gandeng LPT Nahdlatul Ulama, Perkuat Trnasformasi Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaa, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkuat kolaborasi bersama Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkuat transformasi pendidikan.

Kemendikbudristek Gandeng LPT Nahdlatul Ulama, Perkuat Trnasformasi Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaa, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkuat kolaborasi bersama Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkuat transformasi pendidikan. (Foto Antara)

"Alhamdulillah upaya kampus-kampus di Indonesia, termasuk yang berada di bawah naungan NU untuk melahirkan lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi tampak semakin nyata berkat terobosan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Nadiem.

Hanya dalam waktu empat tahun, kata Nadiem, Kemendikbudristek telah berhasil mengirim 950 ribu lebih mahasiswa Indonesia untuk belajar dan berkarya di luar kampus.

Bahkan berdasarkan hasil survei Kemendikbudristek, para mahasiswa yang telah mengikuti program MBKM memiliki waktu tunggu kerja lebih singkat serta gaji pertama yang lebih tinggi dari rata-rata nasional sehingga menunjukkan kebermanfaatan yang luar biasa dari program-program MBKM.

Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, aspek yang menjadi perhatian lembaga pendidikan yaitu persentuhan dengan perkembangan teknologi informasi yang saat ini kecanggihannya tak terbendung.

Saiful menambahkan, pola pikir digital adalah pola pikir yang memungkinkan seseorang atau organisasi untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital yang melibatkan sikap, keyakinan, dan cara berpikir terbuka terhadap perubahan dan inovasi.

"PTNU harus cepat menyesuaikan. Tidak cukup jika hanya melakukan digitalisasi tanpa merubah pola pikir digitalnya,” ucapnya.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan dan Hukum sekaligus Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Biltar Jawa Timur Muhammad Mukri mengatakan menilai digitalisasi kampus merupakan salah satu bagian dari revolusi ilmu pengetahuan dan revolusi digital.


Editor : Ghiok Riswoto