Korte dan Korwe Sosialisasikan Prabowo Subianto sebagai Solusi Permasalahan NKRI

Konsolidasi dan Temu Kader Partai Gerindra tahap kedua di Dapil II Kabupaten Bogor, Mulyadi anggota DPR-RI mengharapkan Kordinator RT (Korte) dan Kordinator RW (Korwe) di Kecamatan Cileungsi

Korte dan Korwe Sosialisasikan Prabowo Subianto sebagai Solusi Permasalahan NKRI

INILAHKORAN, Bogor-Konsolidasi dan Temu Kader Partai Gerindra tahap kedua di Dapil II Kabupaten Bogor, Mulyadi anggota DPR-RI mengharapkan Kordinator RT (Korte) dan Kordinator RW (Korwe) di Kecamatan Cileungsi, Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari dan Cariu dapat mengetahui permasalahan negara dan mensosialisasikan sosok Prabowo Subianto sebagai sulusi dan sekaligus Calon Presiden pada Tahun 2024 mendatang.

"Ribuan Korte dan Korwe yang silaturrahmi pada hari ini, kami berikan pemahaman tentang permasalahan negara dan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai solusi negara ini hingga ia harus kita perjuangkan bersama untuk menjadi Presiden Republik Indonesia pada Tahun 2024," harap Mulyadi kepada wartawan, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Mulyadi pria asli Jonggol ini menuturkan pada giat hari ini, dirinya sengaja mengundang mantan Bupati Purwakarta yang kini menjadi Dewan Penasehat Partai Gerindra Dedi Mulyadi sebagai pembicara.

Baca Juga : FMP 2023 Ditutup Acara Open Base Lanud Atang Sendjaja

"Saya sengaja undang beliau, agar masyarakat paham, Prabowo Subianto adalah sosok yang ikhlas demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tuturnya.

Dedi Mulyadi yang menjadi pembicara mengatakkan bahwa walaupun sosok Prabowo Subianto bertubuh tegap, kata dan ganteng adalah orang yang menderita.

Namun, di Indonesia, orang yang menderita identik dengan kurus, rambut berantakan, matanya kurang tidur dan tidak punya istri.

Baca Juga : Bayi Tertukar Butuh Assesment Selama Sebulan Sebelum Resmi Diserah Terimakan

"Prabowo Subianto semasa menjadi pemimpin di ketentaraan, ia sangat memperhatikan prajuritnya, diberikan rumah, baraknya diperbaiki, diisi dompetnya, gizi keluarga prajuritnya diperhatikan dan senjatanya diperbarui. Akhirnya, orang-orang yang kerap mengambil untung dari pengelolaan mulai tidak menyukai dirinya," kata Dedi Mulyadi.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti