Mahkota Terindah Para Muslimah

 Sebetulnya, pada malam itu saya merasa sangat sungkan menyusuri jalan di kawasan mahasiswa sebuah kampus universitas terkemuka di kota ini. Akan tetapi, demi membungkam perut yang berdendang keroncongan, apatah lagi? Senja mulai memekat, maghrib pun telah usai. Hilir mudik kendaraan ramai membelah jalan sempit yang kian sesak oleh warung makan sepanjang kanan dan kirinya itu.

Mahkota Terindah Para Muslimah
Ilustrasi/Net

Rasanya, saya pun sangat jahat karena hanya memandangmu sinis kala itu. Tak satu pun ucap yang berani saya sampaikan padamu. Padahal banyak sekali yang ingin saya sampaikan, minimal dari apa yang pernah saya dengar, duhai saudariku muslimah. Mungkin saja, Engkau belum pernah mendengar wasiat Rasulullah pada kita.

"Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim no. 2128).

Sesungguhnya, kalaulah bukan karena syariat yang memerintahkan kaum perempuan untuk melindungi tubuhnya dengan mengulurkan pakaian seraya jilbab, mungkin saya pun tidak jauh berbeda dengan engkau, saudariku. Perempuan mana yang tidak mau diakui cantik dan menarik oleh penghuni dunia ini? Perempuan mana yang hatinya tidak melayang bila ditaburi pujian dan kekaguman dari para pemandangnya? Begitulah tabiat perempuan.

Baca Juga : Doa Agar Suami Tidak Berpoligami, Bolehkah?

Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla, yang menciptakan kita, pasti mengetahui segala titik kelemahan makhluk-Nya tersebut. Jadi sangat masuk akal, syariat Pencipta kita yang dalam Surat Al Ahzab ayat 59.

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dia tidak akan pernah merugikan dan mencelakakan kita, meskipun sebesar dzarrah. Bahkan Dia yang Maha Mengetahui keselamatan kita dan seluruh penciptaan-Nya. Maka, Allah menegakkan syariat ini dan mengutus Rasulullah sebagai pemberi peringatan dan pemberi kabar gembira kepada umatnya.

Saudariku muslimah, dunia yang kita kejar, justru akan semakin jauh berlari meninggalkan kita, namun syariatlah yang digigit sekuatnya kelak akan meluruskan langkah kita di dunia dan akhirat.


Editor : Bsafaat