Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga sebagai Eco-Enzyme untuk Pertumbuhan Tanaman Selada

SALAH satu masalah utama yang masih belum terselesaikan di Indonesia adalah masalah sampah. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2021, jumlah tumpukan sampah mencapai 32.636.289,96 ton per tahun.

Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga sebagai Eco-Enzyme untuk Pertumbuhan Tanaman Selada
Karen Maria Lestari/Mahasiswi S1 Kimia ITB

Selada adalah sayuran berdaun yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan permintaan pasar yang besar, terutama dari hotel, restoran besar, dan permintaan luar negeri sebagai komoditas ekspor. Selada juga merupakan sumber mineral, vitamin, antioksidan, potasium, zat besi, asam folat, karoten, vitamin C, dan vitamin E (Lubis, 2018). 

Vitamin dan mineral yang terdapat dalam selada memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh, seperti menjaga kesehatan jantung, merawat kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah komplikasi kehamilan, menjaga kesehatan mata, melawan infeksi mikroba, mengendalikan tekanan darah, dan mencegah kanker (Irene, 2021).

Kandungan alami dalam Eco Enzyme memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rosukan Poompanvong dari Thailand menunjukkan bahwa Eco Enzyme mampu mengubah amonia menjadi nitrat (NO3) dan juga mengubah CO2 menjadi CO3, yang membantu dalam siklus alami yang mendukung pertumbuhan tanaman selada dan bertindak sebagai pupuk (Dharjo, 2022). 

Peningkatan konsentrasi Eco Enzyme berkontribusi pada pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dalam hal tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot segar tanaman selada, karena semakin banyak Eco Enzyme yang diberikan, semakin baik bagi tanah baik secara kimia, fisik, maupun biologi (Prasetya, 2014).

Peningkatan penggunaan pupuk organik cair limbah pertanian seperti Eco Enzyme mengandung enzim α-amilase, maltase, dan proteolitik. 

Enzim ini berperan dalam menguraikan senyawa pati dalam endosperma cadangan makanan menjadi glukosa, yang merupakan sumber energi bagi pertumbuhan tanaman (Ginting, et.al, 2021). Enzim α-amilase berperan dalam mengkatalisis hidrolisis amilosa α-1,4-glikosida untuk menghasilkan glukosa. 

Proses kerja dari enzim α-amilase terdiri dari dua tahap: tahap pertama melibatkan degradasi amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa secara acak, yang terjadi dengan cepat. Pembentukan glukosa dan maltosa pada tahap kedua terjadi sebagai hasil akhir, dan bukan secara acak.


Editor : Ghiok Riswoto