Pemerintahan Desa Cilame Gaungkan Program Terapi dan Psikologi kepada Puluhan Kaum Disabilitas
Keberadaan kaum disabilitas kerap dipandang sebelah mata sebagian masyarakat. Padahal, pemerintahan Desa Cilame menilai mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan dan kesetaraan.
Cucu menyebut, pada tahun 2017 program terapi bagi kaum disabilitas ini frekuensinya mulai ditambah dari tiga kali setahun menjadi setiap bulan. Bahkan 2020 menjadi dua kali dalam sebulan.
"Namun tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19. Program ini sempat mengalami kevakuman selama lima bulan. Dilaksanakan kembali dengan protokol kesehatan yang ketat," terangnya.
Kemudian, lanjut Cucu, memasuki tahun ketujuh atau 2023 program ini tinggal diikuti 20 peserta dengan usia termuda tahun dan tertua 20 tahun.
Baca Juga : Jelang CFD, PKL Diminta Tidak Berjualan
"Ada peserta yang dari awal masih berusia anak-anak, sekarang telah beranjak dewasa," ujarnya.
"Karena dia ingin tetap ikut meski sudah dewasa, tentunya ini menjadi perhatian kami. Mereka harus tetap berdaya dengan kemampuan yang mereka miliki," sambungnya.
Cucu menambahkan, pihaknya dalam kegiatan ini melibatkan pula psikolog agar mereka tahu cara menghadapi anak-anaknya yang berkebutuhan khusus.
Baca Juga : Polisi Imbau Warga Tidak Bermain di Sekitar Jalur KCJB, Ini Alasannya
Sementara itu, Kepala Desa Cilame Aas Mochammad Asor mengatakan, penyandang disabilitas menjadi kelompok masyarakat yang rentan termaginalkan.
Halaman :