Pengumpulan ZIS Tak Sesuai Target, Baznas KBB Ungkap Penyebabnya

Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas KBB mengakui zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) yang terkumpul masih relatif fluktuatif.

Pengumpulan ZIS Tak Sesuai Target, Baznas KBB Ungkap Penyebabnya
"Pendapatan dari ZIS berkisar antara Rp200-300 juta/bulan dan itu didominasi dari ASN," ungkap Wakil Ketua 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas KBB Saiful Rahman saat ditemui di kompleks Pemda KBB seusai beraudiens dengan Pj Bupati Bandung Barat. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas KBB mengakui zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) yang terkumpul masih relatif fluktuatif.

Kondisi tersebut diakui Baznas KBB terjadi lantaran potensi ZIS dari aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) KBB belum tergarap secara maksimal.

"Pendapatan dari ZIS berkisar antara Rp200-300 juta/bulan dan itu didominasi dari ASN," ungkap Wakil Ketua 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas KBB Saiful Rahman saat ditemui di kompleks Pemda KBB seusai beraudiens dengan Pj Bupati Bandung Barat.

Baca Juga : Bertemu HMI, Bambang Tirtoyuliono Ajak Mahasiwa Buat Bandung Lebih Baik

Saiful menjelaskan, Baznas KBB menargetkan bisa mendapatkan pemasukan dari ZIS sebesar Rp500 juta/bulan. 

Menurutnya, hal itu dikarenakan potensi zakat di Bandung Barat sangat besar namun belum bisa dimaksimalkan. 

"Oleh karena itu perlu adanya peran dari pemerintah daerah untuk meningkatkan ZIS khususnya dari ASN," jelasnya.

Baca Juga : Bambang Tirtoyuliono: Pembangunan Kota Bandung Butuh Kolaborasi Berbagai Pihak

Saiful menerangkan, sebagai bagian dari lembaga pemerintah non struktural, pemerintah daerah harus mensupport Baznas. Seperti yang tertuang dalam aturan-aturan baik perundangan, aturan pemerintah dan Surat Edaran Kemendagri. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani