Peringati Hari Pangan Sedunia XLII, Pemprov Jabar Gelar Pangan Murah dan Pecahkan Rekor MURI

Dalam rangka memeringati Hari Pangan Sedunia XLII, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama stakholder terkait menggelar pangan murah di 40 titik secara serentak, yang tersebar pada 27 kota/kabupaten dan berujung dengan memecahkan rekor MURI

Peringati Hari Pangan Sedunia XLII, Pemprov Jabar Gelar Pangan Murah dan Pecahkan Rekor MURI
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum

Sedangkan mengenai ketersediaan jelang natal dan tahun baru (Nataru), Arief mengatakan pihaknya tengah mengkaji dan berupaya bersiap dalam memastikan terjaminnya jumlah stok. Termasuk dengan upaya mendatangkan dari daerah lain, dalam memenuhi kebutuhan sejumlah wilayah yang diprediksi kurang tercukupi.

“Lonjakan Nataru, kita hitung sama-sama. Harus kita persiapkan dari sekarang, termasuk produk yang ketersediaannya dari daerah lain. Sehingga kita bisa lakukan percepatan mobilisasi stok,” ucapnya.

Menyikapi kenaikan harga kedelai yang dikeluhkan oleh pengrajin tahu dan tempe, Arief menjelaskan pihaknya telah memberikan subsidi kepada pelaku usaha tersebut agar dapat terus berproduksi. Subsidi ini tambah dia, akan dilakukan hingga akhir Desember mendatang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk tahu dan tempe.

“Khusus kedelai, kita berikan subsidi Rp1000 kepada seluruh pengrajin yang ada. Tentunya ada mekanisme validasi dari Kementerian Koperasi dan UMKM. ini diberikan sampai 31 Desember 2022. Untuk stok kedelai, memang di hitungan kami hanya akan mencukupi sampai pertengahan Desember. Tetapi kita akan melakukan percepatan untuk ketersediaannya dari luar. Tentunya dengan mengajak BUMN di bidang pangan dalam memenuhi kebutuhan nasional yang sampai 3 juta ton,” paparnya.

“Tetapi memang sesuai arahan Pak Presiden, dalam pengadaannya kita nomor satukan produk dalam negeri. Termasuk percepatan kita untuk memproduksi produk-produk yang bisa kita produksi dalam negeri, contohnya kedelai. Sehingga perintahnya Pak Presiden kepada Menteri Pertanian adalah untuk mulai mengurangi ketergantungan impor, termasuk kedelai,” sambungnya.

Sedangkan PLT Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono menerangkan, upaya-upaya seperti gelar pangan murah diharapkan dapat menjaga keseimbangan pertumbuhan ekonomi terhadap laju inflasi. Dia pun memastikan, pihaknya akan terus hadir dalam membantu pemerintah untuk menjaga stabilitas agar laju inflasi tidak semakin tinggi.

“Alhamdulillah, kemarin pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat tertinggi se-Indonesia. Inflasi juga turun. Inflasi ini adalah musuh bersama secara global. Jadi kita harus bersama-sama berbagai cara dalam menjaga, melalui momentum yang terus dilakukan. Saat ini ketersediaan pasokan alhamdulillah cukup banyak. Jangan sampai produsen tidak mau produksi lagi, karena harganya terus turun. Ini harus ada upaya bersama, supaya petani dan konsumen terjaga daya belinya. Kami bersama OJK dan lembaga di sektor ekuangan siap membantu Pemprov, dalam menjaga untuk jangan sampai terjadi inflasi yang tinggi,” tandasnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti