Persoalan Fasos Fasum di Curug Malela Tak Bisa Diatasi, Disparbud KBB Jalin Kerjasama dengan Perum Perhutani
Masih minimnya berbagai fasilitas sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) di kawasan wisata Curug Malela, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi perhatian sejumlah pihak.
INILAHKORAN, Ngamprah - Masih minimnya berbagai fasilitas sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) di kawasan wisata Curug Malela, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi perhatian sejumlah pihak.
Pasalnya, minimnya fasos dan fasum di kawasan Curug Malela tersebut berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan terhadap salah satu objek wisata yang menjadi Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Halu, wilayah administratif Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Bandung Barat.
Menyiasati hal itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjalin kerjasama dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan.
"Tujuan perjanjian kerja sama (PKS) untuk penataan dan pengembangan wisata Curug Malela," kata Kepala Bidang Kepariwisataan Disparbud KBB, David Oot.
Dengan adanya fasos dan fasum tersebut diharapkan bisa lebih menarik dan memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.
“Intinya dari PKS Curug Malela, pada tahun 2024 akan dilakukan pemeliharaan sarana dan prasarana oleh Disparbud KBB. Diantaranya, mushola dan pendestrian menuju Curug Malela dari lokasi parkir," ungkapnya.
Baca Juga : Pertama Kali Kunjungi The Hallway Space, Gibran Borong Pakaian dan Makan Seblak
"Tata waktunya pada triwulan I perencanaan dan triwulan II pelaksanaan," sambungnya.
Halaman :