Persoalan Pendidikan di KBB Tak Kunjung Rampung, Disdik Siapkan Konsekuensi Ini untuk Kepala Sekolah dan Guru

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah dihadapkan pada sejumlah persoalan yang kembali menimpa dunia pendidikan di Bandung Barat.

Persoalan Pendidikan di KBB Tak Kunjung Rampung, Disdik Siapkan Konsekuensi Ini untuk Kepala Sekolah dan Guru
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Asep Dendih

INILAHKORAN, Ngamprah - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah dihadapkan pada sejumlah persoalan yang kembali menimpa dunia pendidikan di Bandung Barat.

Pasalnya, selain bencana pergerakan tanah yang merobohkan bangunan sekolah SDN Talang Satu di Kampung Cigombong RT04/ 13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Bandung Barat dan keracunan massal di SDN Bojong II, Desa Bojong, Kecamatan Rongga.

Disdik KBB tengah berupaya untuk mengantisipasi terulangnya kasus bullying atau perundungan di kalang pelajar dengan menghadirkan program sekolah ramah anak.

Baca Juga : Selain Keterbatasan Anggaran dan Pandemi Covid-19, Kadisdik Sebut Faktor Lain Penyebab Persoalan Dunia Pendidikan di KBB

"Terkait maraknya kasus perundungan yang kerap terjadi, faktanya anak-anak tidak punya tempat yang aman," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Asep Dendih saat dihubungi, Kamis 29 Februari 2024.

"Karena mau di pondok pesantren ataupun di lingkungan rumah tangga perundungan atau penyiksaan terhadap anak kerap terjadi," sambungnya.

Oleh karena itu, salah satu langkah preventif yang bisa dilakukan di lingkungan sekolah adalah bagaimana seorang guru bisa mewakafkan dirinya untuk memberikan perhatian, perlindungan dan rasa aman kepada anak didiknya.

Baca Juga : Bencana Pergerakan Tanah di Rongga Kian Meluas, Puluhan Rumah Warga Terancam Ambruk

"Itu yang seharusnya diberikan oleh guru. Karena guru memiliki peran sebagai orang tua di sekolah. Begitu pun orang tua siswa punya peran sebagai guru di rumah," ucapnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti