Program OPOP Kembali Menyasar 1.000 Pesantren Tahun Ini

Pada 2021 ini, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat menargetkan program One Pesantren One Product (OPOP) dapat diikuti 1.000 pondok pesantren. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan 2020 lalu yang terhitung hanya 500 pesantren mengingat sempat mengalami refocusing anggaran pada masa pandemi Covid-19. 

Program OPOP Kembali Menyasar 1.000 Pesantren Tahun Ini
net

INILAH, Bandung - Pada 2021 ini, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat menargetkan program One Pesantren One Product (OPOP) dapat diikuti 1.000 pondok pesantren. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan 2020 lalu yang terhitung hanya 500 pesantren mengingat sempat mengalami refocusing anggaran pada masa pandemi Covid-19. 

Kepala Dinas KUK Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, pihaknya optimistis pada 2024 nanti dapat menggandeng 5.000 pesantren seperti yang ditargetkan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Karena kemarin anggaran kita mengalami refocusing sasaranya hanya 500 pesantren, sekarang 1.000 lagi," ujar Kusmana, Selasa (19/1/2021).

Baca Juga : Jabar Sosialisasikan Protokol Kesehatan di Destinasi Wisata lewat Film

Untuk kuota 1.000 pesantren yang akan mengikuti program OPOP tahun ini, dia mengatakan diprioritaskan kepada pesantren yang sempat mendaftar pada 2020 lalu namun tidak dapat masuk menjadi peserta OPOP.  Hal tersebut, lantaran mengalami kendala saat pendaftaran yang dilakukan secara online. 

Untuk itu, pihaknya melakukan evaluasi agar program OPOP ini kian bermanfaat bagi masyarakat, khusususnya pesantren di masa Pandemi Covid-19. Dengan target 5.000 pesantren hingga 2024 nanti, menurut dia sudah dapat membangkitkan ekonomi. 

"Arahan Pak Gubernur, yang tahun kemarin tidak masuk menjadi peserta kita harus dampingi, strateginya itu. Jadi keluhannya kan butuhnya itu hibah. Tapi itu kan tidak mendidik," paparnya. 

Baca Juga : DPRD Jabar Konsultasi ke BNPB untuk Matangkan Raperda Trantibum Linmas

Adapun strategi lainnya, Kusmana menambahkan akan mengajak para alumni OPOP 2019 dan 2020 menjadi mentor bagi peserta baru. Para alumni tersebut dapat berbagi kesempatan tatkala menjadi peserta OPOP, baik itu mengenai tata cara pendaftaran hingga manfaat yang telah didapat. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani