Ratusan Hektare Sawah di Garut Alami Kekeringan

Lahan sawah atau pertanian di Kabupaten Garut yang mengalami kekeringan terus bertambah bahkan sebagian lahan sudah mengalami puso atau gagal panen

Ratusan Hektare Sawah di Garut Alami Kekeringan
Seorang petani tengah mencoba membuat salurah air d area sawah yang alami kekeringan. Zainul Mukhtar

INILAHKORAN, Garut -  Lahan sawah di Kabupaten Garut mengalami kekeringan pada kemarau sekarang terus bertambah.

Dinas Pertanian Kabupaten Garut mencatat, hingga 30 Agustus 2023, luas lahan sawah mengalami kekeringan di Garut mencapai sekitar 251 hektare.

Seluas 163 hektare lahan pertanian atau pesawahan di antaranya masuk kategori kekeringan ringan, 70 hektare kekeringan sedang, 36 hektare kekeringan berat, serta 22 hektare lahan lainnya dinyatakan puso atau gagal panen.

Baca Juga : Tangani Dampak Kenaikan Harga Beras, Garut Bakal Gelar Operasi Pasar dan Beras Gratis bagi Masyarakat Tak Mampu

Menurut Kepala Dinas Pertanian Beni Yoga Gunasantika, ada dua kecamatan lahan pertaniannya mengalami kondisi puso. Yaitu Kecamatan Selaawi seluas 15 hektare, dan Kecamatan Pasirwangi seluas tujuh hektare.

Beni menuturkan, pada daerah mengalami kekeringan sudah mencapai zonasi merah atau kekurangan sumber air secara signifikan maka perlu ada jaminan hidup (jadup) bagi petani dan buruh taninya, termasuk bantuan sembilan bahan pokok (sembako).

"Yang puso dua kecamatan itu sudah zonasi merah. Artinya, di zonasi merah ini tidak ada sama sekali sumber air yang bisa dieksplorasi untuk menyelamatkan kondisi standing crop (tanaman tegakan/pertumbuhan tanaman) yang di lapangan," katanya, Rabu 6 September 2023.

Baca Juga : Dampak El Nino, 545 Hektare  Sawah di Kabupaten Cirebon Alami Kekeringan

Sedangkan daerah mengalami kekeringan masih di zona kuning, di daerah tersebut masih terdapat sedikit sumber air namun masyarakat kesulitan mengaksesnya karena lokasinya sulit dijangkau.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti