Ronaldikin, Satu-satunya Suporter Indonesia Nongol di Media Inggris

Ronaldikin, boleh jadi, merupakan satu-satunya suporter sepak bola Indonesia yang sempat jadi pembicaraan dunia. Semua terjadi bukan karena Ronaldinho, melainkan Fabio Cannavaro.

Ronaldikin, Satu-satunya Suporter Indonesia Nongol di Media Inggris
INILAH, Bandung – Ronaldikin, boleh jadi, merupakan satu-satunya suporter sepak bola Indonesia yang sempat jadi pembicaraan dunia. Semua terjadi bukan karena Ronaldinho, melainkan Fabio Cannavaro.
 
Tak kurang dari media Inggris, Daily Mirror, yang pernah menulis soal Ronaldikin. Tulisan itu muncul pada 5 Juni 2014 bertajuk: Amazing Ronaldinho look-alike spotted by Italan World Cup Legend Fabio Cannavaro.
 
"Mantan bek sentral, yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia pada 2006, menemukan sesuatu yang luar biasa ketika melakukan tur ke Indonesa," begitu Mirror menulis.
 
Temuan itu tak lain daripada Ronaldikin. "Ini bukan Ronaldinho -- tapi kita bisa mendapat maaf jika berpikir bahwa ini (Ronaldinho)," tulis mereka.
 
Mantan pemain Barcelona itu, begitu ditulis, ditemukan di Indonesia oleh legenda sepak bola Italia, Fabio Cannavaro. Mantan bek Napoli, Juventus, dan Real Madrid itu kemudian mempostingnya di akun Twitternya sendiri.
 
Tidaklah mengherankan, foto tersebut mendapat perhatian banyak pengikut Cannavaro. Bahkan tak sedikit, ratusan orang yang mengicau balik --retweet-- foto tersebut.
 
Cannavaro mendapatkan penemuan luar biasa itu ketika melakukan tur ke Jakarta. Saat itu, sejumlah pemain legendaris dunia, mulai dari Rivaldo, Alessandro Nesta, Edgar Davids, dan Gennaro Gattuso melakukan tur ke Jakarta dan memainkan pertandingan lawan pemain veteran Indonesia pula.
 
Ronaldinho sesungguhnya, seperti juga Ronaldikin, begitu menurut Mirror, kemungkinan akan menyaksikan Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil itu, hanya dari layar televisi. Pasalnya, saat itu, dia tak masuk dalam skuat final Luiz Felipe Scolari.
 
Ronaldikin, nama aslinya Sodikin, dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya, Selasa (22/1/2019). Dia pergi untuk selamanya karena radang paru-paru yang dia derita.
 
Nama Ronaldikin mulai mencorong karena wajahnya yang mirip dengan bintang Brasil, Ronaldinho. Kebetulan, Dinho pun pernah main untuk AC Milan, klub yang selama ini dicintai Rinaldikin.
 
Di kalangan suporter, Ronaldikin dikenal sebagai suporter bersahaja. Dia tak berpihak kemana-mana, terutama saat terjadi perpecahan di kalangan PSSI hingga menjalar ke suporterya. Dia ikut mengkampanyekan “kick politics” dari sepak bola, tapi dia tujukan kepada siapa saja yang mempolitisi sepak bola.
 
Di saat yang sama, suporter sepak bola Indonesia terbelah di akhir kepemimpinan Nurdin Halid ketika itu. Ada yang berpolitik untuk menyudahi era Nurdin Halid dan mendukung era baru sepak bola nasional, ada pula yang sebaliknya.
 
Faktanya, sikap netral Ronaldikin tak membela pihak yang berseteru, kecuali berjuang untuk sepak bola nasional, terbukti pada akhirnya. Revolusi sepak bola nasional yang digaungkan itu ternyata akhirnya hanya membuahkan hasil yang tak lebih baik dari kepengurusan Nurdin Halid.
 
Karena tidak berpolitik dan tak memihak siapa-siapa kecuali untuk sepak bola nasional, Ronaldikin terlihat tak antusias menyaksikan “pertarungan” sesama suporter itu. Dia memilih jalan tengah, jalan yang terus dia ikuti sampai akhir hayatnya. (*)
 


Editor : inilahkoran