Sering Mengompol Usai Operasi Kanker Porstat? Begini Solusinya

Dokter spesialis urologi sekaligus staf pengajar Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM, Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar mengatakan, mereka yang selesai menjalani pembedahan kanker prostat bisa saja mengalami berbagai kondisi salah satunya inkontensia urine atau mengompol.

Sering Mengompol Usai Operasi Kanker Porstat? Begini Solusinya
Ilustrasi/Antara Foto

Dia mengatakan, sebenarnya sebelum operasi pasien dan dokter umumnya melakukan persiapan kemungkinan komplikasi yang mungkin terjadi sehingga risiko komplikasi bisa ditekan.

Chaidir menuturkan, prosedur pembedahan untuk mengangkat sel kanker dilakukan pada pasien dengan stadium kanker awal atau terlokalisir di prostat. Pembedahan ini terdiri dari beberapa modalitas salah satunya Laparascopic Radical Prostatectomy (LRP). Pengaplikasian teknik LRP dikatakan memberikan efek komplikasi lebih ringan jika dibandingkan dengan operasi terbuka pengangkatan prostat, durasi rawat lebih singkat, jumlah pendarahan lebih sedikit, serta risiko infeksi lebih rendah.

Menurut dia, keuntungan yang didapatkan dari laparoskopi dibandingkan dengan terapi yang lain yakni tumor primernya diangkat sehingga eradikasi kanker lebih baik.

Baca Juga : Advan G5 Elite 2021 Tawarkan Layar dan RAM Besar

Sementara itu, pada stadium kanker lanjut atau sudah menyebar ke organ tubuh lain, penanganan yang bisa dilakukan berupa terapi hormonal dan kemoterapi.

Kanker prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-4 di seluruh dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru.

Berdasarkan Global Cancer Statistics 2018, diperkirakan sebanyak 1,2 juta kasus baru muncul di seluruh dunia dan 359.000 kematian disebabkan kanker prostat.

Kondisi ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan kesadaran pentingnya pemeriksaan dini, terutama pada populasi risiko tinggi.


Editor : Bsafaat