Tak Kunjung Ada Tindaklanjut, Panitia Perintis SMA Negeri Ciater Minta Bantuan Komisi V DPRD Jawa Barat

Seiring dengan tidak adanya tindaklanjut, atas proposal pendirian yang diajukan oleh panitia perintis pembangunan SMA Negeri Ciater, Kabupaten Subang, pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Tak Kunjung Ada Tindaklanjut, Panitia Perintis SMA Negeri Ciater Minta Bantuan Komisi V DPRD Jawa Barat
Seiring dengan tidak adanya tindaklanjut, atas proposal pendirian yang diajukan oleh panitia perintis pembangunan SMA Negeri Ciater, Kabupaten Subang, pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat./istimewa

INILAHKORAN, Bandung - Seiring dengan tidak adanya tindaklanjut, atas proposal pendirian yang diajukan oleh panitia perintis pembangunan SMA Negeri Ciater, Kabupaten Subang, pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Akhirnya mereka mendatangi Komisi V DPRD Jabar untuk melakukan audiensi, memohon bantuan agar rencana pembangunan sekolah dapat segera terakomodir.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya menuturkan, panitia perintis SMA Negeri Ciater meminta agar proposal yang mereka ajukan pada April 2020 silam, diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan. Sehingga dapat masuk dalam daftar wilayah prioritas pembangunan unit sekolah baru (USB).

Baca Juga : Daddy Rohanady Berharap Dampak Positif dari Coat Tail Effect Prabowo Subianto

Sebab kawasan tersebut masuk dalam blank spot sekolah negeri, sehingga merepotkan masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya.

“Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang selama ini menjadi daerah blank zonasi. Anak-anak mereka akhirnya kesulitan masuk sekolah negeri, khususnya SMA Negeri sederajat. Jarak sekolah yang terdekat bagi masyarakat Kecamatan Ciater berada di Jalan Raya Cagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang yang jaraknya kurang lebih 8 kilo,” ujarnya dalam audiensi di DPRD Jabar, Senin 11 September 2023.

Dia menambahkan, persoalan ini sejatinya sudah dikroscek oleh Komisi V. Namun karena kondisi keuangan Pemprov Jabar yang belum maksimal, sehingga keinginan masyarakat Ciater belum dapat direalisasikan.
“Kami sudah mendalami masalah ini beberapa tahun lalu, sejak 2020. Kami bahkan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Ciater. Memang kesulitan dalam membangun unit sekolah baru itu. Selain lahan juga pembangunan fisik, sehingga dalam realisasinya membutuhkan dua tahun pengalokasian anggaran,” imbuhnya.

Baca Juga : Bey Triadi Optimistis, KCJB Bakal Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

Bahkan kata Hadi, tidak hanya di Ciater. Masih banyak wilayah lain yang sudah masuk dalam daftar daerah prioritas, tetapi pembangunannya belum dapat direalisasikan. Berdasarkan data Disdik Jabar, Kecamatan Ciater tidak masuk dalam 16 wilayah prioritas pembangunan unit sekolah baru, bahkan disebutkan tidak masuk dalam 20 besar. 

Halaman :


Editor : JakaPermana