Takbir Keliling Dilarang, tapi Kerumunan Warga Garut Tak Terhadang

Kendati sukses melarang masyarakat berkegiatan takbir keliling pada malam menjelang Idulfitri 1442 Hijriah, Rabu (12/5/2021), aktivitas masyarakat menimbulkan kerumunan di berbagai tempat di Garut gagal terhadang.

Takbir Keliling Dilarang, tapi Kerumunan Warga Garut Tak Terhadang
Ilustrasi (zainulmukhtar)

INILAH, Garut - Kendati sukses melarang masyarakat berkegiatan takbir keliling pada malam menjelang Idulfitri 1442 Hijriah, Rabu (12/5/2021), aktivitas masyarakat menimbulkan kerumunan di berbagai tempat di Garut gagal terhadang.

Sejumlah titik keramaian terutama kawasan pusat kota Garut atau biasa disebut pengkolan bahkan laiknya pasar malam. Hilir mudik kendaraan berbagai jenis memenuhi setiap ruas jalan. Warga berjalan-jalan maupun berbelanja di pusat perbelanjaan, pertokoan hingga deretan kaki lima penuh sesak.

Di antara mereka, masih banyak yang bandel tak mengenakan masker. Padahal, pandemi belum berakhir. Covid-19 masih selalu mengancam siapapun dan di manapun.

Baca Juga : Bupati Cirebon Pastikan Perusahaan Terapkan Prokes, THR dan Larangan Mudik.

Pemandangan itu dapat dilihat, misalnya di kawasan Bundaran Simpang Lima Kecamatan Tarogong Kidul. Sejumlah komunitas kendaraan roda empat maupun roda dua tampak berkerumunan nongkrong menikmati suasana malam di tengah gema takbir bersahutan dari berbagai tempat.

Keramaian suasana dipenuhi kerumunan warga bahkan terlihat sejak sore menjelang berbuka puasa pada akhir Ramadan itu. Berbagai tempat/warung makanan dan minuman dipadati antrean pembeli.

"Saya juga mesti muter-muter cari makanan untuk buka (puasa). Semua tempat penuh. Berjubel," kata Didin (47) warga Kelurahan Sukagalih Tarogong Kidul.

Baca Juga : Meski di Bawah Prokes Ketat dan Tak Ada Salam-salaman

Senada dikemukakan Yus Farhan (52), warga Kecamatan Karangpawitan. Dia menyebutkan bahkan selama Ramadan, berangkat maupun pulang bekerja dari Tarogong Kidul tak pernah melewati kawasan Garut Kota melainkan memutar mengambil jalan arah Copong. Hal itu karena bila melewati kawasan kota Garut dipastikan terjebak macet karena padatnya kendaraan di sana.

Halaman :


Editor : suroprapanca