Tegas, KPI Jabar Sebut Hasil Monev Pemda KBB Tak Informatif dalam Keterbukaan Informasi

Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Barat (Jabar) menilai Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak informatif dalam hal keterbukaan informasi kepada publik.

Tegas, KPI Jabar Sebut Hasil Monev Pemda KBB Tak Informatif dalam Keterbukaan Informasi
Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Barat (Jabar) menilai Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak informatif dalam hal keterbukaan informasi kepada publik./istimewa

INILAHKORAN, Ngamprah - Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Barat (Jabar) menilai Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak informatif dalam hal keterbukaan informasi kepada publik.

Hal tersebut diketahui setelah KIP Jawa Barat melakukan monitoring evaluasi (Monev). Tak hanya itu, Pemda KBB bahkan tidak merespons kuisioner yang diberikan KIP Jabar.

Padahal, kuisioner yang diberikan merupakan salah satu upaya monitoring dan eveluasi dalam keterbukaan informasi kepada publik.

Komisioner KPI Jabar, Dadan Saputra, Pemda KBB hingga kini tidak memiliki nilai dalam penilaian keterbukaan informasi karena tidak mengembalikan berkas yang sempat dikirimkan.

Padahal, sambung dia, pengembalian berkas kuisioner tersebut bersifat wajib dikembalikan setelah diisi oleh Pemkab Bandung Barat mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Jabar Nomor 11 tahun 2011 tentang Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas, juga Peraturan Komisi Informasi nomor 1 tahun 2022 tentang Monitoring dan Evaluasi..

"Kabupaten Bandung Barat itu tidak informatif, jadi nilainya nol karena tidak mengembalikan kuisioner yang kita berikan. Jadi jangankan publik tahu, KIP juga tidak tahu. Padahal secara aturan itu sifatnya wajib, karena ada dasar aturannya," katanya kepada wartawan, Senin 19 September 2022.

"Artinya Kabupaten Bandung Barat tidak mengindahkan aturan yang sudah ada," sambungnya.

Ia menyebut, Pemda KBB sangat tertutup, padahal masyarakat memiliki hak untuk mengetahui terkait program serta layanan yang disediakan oleh Pemkab Bandung Barat sebagai penunjang berbagai pembangunan yang tengah dilakukan.

"Bandung Barat itu bisa dibilang tertutup. Tahun kemarin ketika kita lakukan monev (monitoring dan evaluasi) ada tahapan menilai secara mandiri, itu instrumennya tidak dikembalikan," sebutnya. *** (agus satia negara)***


Editor : JakaPermana