Beras Premium  Langka di Ritel Modern, Elnino Dituding jadi Penyebabnya

Sejak sekitar dua pekan terakhir ini, sejumlah ritel modern kekurangan pasokan beras premium. Pergeseran musim panen yang dipengaruhi oleh fenomena elnino, diduga menjadi salah satu penyebab tersendatnya pasokan dari suplayer kepada ritel modern.

Beras Premium  Langka di Ritel Modern, Elnino Dituding jadi Penyebabnya
dokumen inilahkoran

Elisa menduga, pergeseran musim panen ini menyebabkan adanya kenaikan harga dari mulai tingkat petani. Sehingga, para bandar pun menaikan harga jualnya kepada suplayer. Disisi lain, perdagangan beras dan beberapa komoditas lainnya di ritel modern itu harus mematuhi aturan pemerintah yang telah mematok Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Harga cenderung naik, sementara kita enggak bisa menjual dengan menyesuaikan harga pasar. Karena ada HET. Makanya disemua ritel modern terjadi seperti ini. Beda dengan pasar tradisional yang bisa menaikan harga menyesuaikan persaingan pasar," ujarnya.

Elisa melanjutkan, langkah kedepan yang dilakukan oleh ritel modern, adalah bekerja sama dengan Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Bulog untuk mengatasi kelangkaan. Yakni dengan membantu melakukan percepatan penyebaran. Dengan tujuannya, agar harga dapat lebih terjangkau oleh masyarakat.

Baca Juga : Pemkot Bandung Berupaya Keras Turunkan Harga Beras yang Saat Ini Terus Meroket

"Kekhawatiran kami sih jangan sampai terjadi panic buying di masyarakat. Apalagi kita akan menghadapi momen-momen besar seperti munggahan (awa bulan puasa)," katanya. 

Soal adanya rumor jika banyak beras yang diborong oleh para politisi untuk dibagi-bagikan kepada calon pemilih pada Pemilu 2024.  Elisa menepisnya, kata dia, kalaupun ada politisi yang  memborong beras premium, itu kecil kemungkinan dibeli dari toko-toko ritel modern. Melainkan dari distributor-distributor dan pasar tradisional.

"Kalau di kami, barangnya saja terbatas yah. Karena seperti yang saya lihat dibeberapa toko, ketika barang datang langsung habis diserap konsumen. Apalagi untuk di daerah seperti Bandung ini kan daerah wisata dan padat penduduk, jadi gampang diserap konsumen," ujarnya.(rd dani r nugraha)***

Baca Juga : KPU Kota Bandung Targetkan Angka Partisipasi di Pemilu 2024 Capai 90 Persen

Halaman :


Editor : JakaPermana