Disparbud Kab Bandung Akan Luncurkan kampungsabilulungan.com

Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung akan meluncurkan Aplikasi kampungsabilulungan.com untuk meningkatkan pelayanan informasi pariwisata.

 Disparbud Kab Bandung Akan Luncurkan kampungsabilulungan.com
INILAH, Bandung - Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung akan meluncurkan Aplikasi kampungsabilulungan.com untuk meningkatkan pelayanan informasi pariwisata.
 
Aplikasi ini diluncurkan juga untuk memasarkan Kawasan Wisata Sabilulungan milik dan dikelola oleh Pemkab Bandung di Jalan Raya Al Fathu Soreang.
 
Seperti diketahui, di Kawasan Wisata Sabilulungan terdapat Gedong Budaya Sabilulungan, Science Centre dan Bale Rame Sabilulungan. Kawasan tersebut memiliki potensi wisata yang sangat tinggi.
 
"Aplikasi ini berbasis website dan android yang berfungsi untuk menginformasikan destinasi wisata di Kabupaten Bandung dan Kawasan Wisata Sabilulungan," kata Kabid Pemasaran Disparbud Kabupaten Bandung Vena Andriawan saat menggelar konferensi pers di Kantor Disparbud Soreang, Rabu (21/11/18).
 
Vena menjelaskan,  aplikasi tersebut akan diluncurkan Bupati Bandung Dadang M Naser di Gedong Budaya Sabilulungan, Kamis (22/11/18). Dalam aplikasi tersebut nantinya para wisatawan akan mendapatkan segala informasi tentang destinasi wisata di Kabupaten Bandung.
 
"Dalam aplikasi tersebut para wisatawan akan mendapatkan informasi mengenai Sejarah Kabupaten Bandung. Fasilitas dan lokasi wisata, hingga jadwal booking," ujarnya.
 
Vena menjelaskan, selain memberikan pelayanan informasi wisata di Kabupaten Bandung melalui website, pihaknya juga akan melaunchingkan SMA blast dan LBA Sistem.
 
"SMS blast, SMS otomatis mengenai promosi Kawasan Wisata Sabilulungan. Sedangkan LBA Sistem, misalkan warga melintasi Kawasan Wisata Sabilulungan akan muncul primosi dari operator provider yang dikerjasamakan dengan kami," jelasnya.
 
Aplikasi itu diluncurkan, selain mengikuti perkembanga teknologi informasi pihaknya juga mengikuti teknologi 4.0 yang dimana informasi semakin mudah didapatkan oleh masyarakat salah satunya promosi pariwisata. "Kita mengikuti industri 4.0," ujarnya.
 
Warga dapat menyewa Gedong Sabilulungan untuk menggelar pertunjukan dan pameran di Bale Rame Sabilulungan. Selain itu, warga juga mendapatkan wisata edukasi di Sciene Centre. 
 
"Ada wisata 3D art galery, seperti  yang di Setiabudhi Kota Bandung, cuman yang membedakan gambar nya bercerita tentang Permainan Tradisional, kita kenalkan kembali kepada anak-anak kita dan kita bernostalgia dengan kebudayaan jaman dulu, seperti main egrang, menganyam hilik, silat, wayang dan lainnya," ujarnya.
 
Vena melanjutkan, pihaknya berharap mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih besar  dari Kawasan Wisata Sabilulungan. 
 
"Destinasi buatan di Kawasan Wisata Sabilulungan perlu di pasarkan dan dipromosikan, untuk mendapatkan pendapatan asli daerah," katanya.
 
Selama ini PAD dari Kawasan Wisata Sabilulungan hanya Rp600 juta per tahun. Sedangkan untuk biaya operasional dari mulai gaji dan perawatan gedung setahun mencapai Rp1,2 miliar. Dengan pengembangan ini digarapkan dapat mendongkrak PAD.
 
"Kami berharap PAD meningkat menjadi Rp2 miliar untuk jangka pendek. Untuk jangka menengahnya Rp5 miliar," ujarnya.


Editor : inilahkoran