Heboh Kemunculan Fenomena Teknologi Kecerdasan Buatan AI ChatGPT

Munculnya teknologi kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) ChatGPT menjadikan banyak kalangan ketar-ketir. Kendati begitu, tak sedikit dari kalangan industri yang memandang kemunculan AI ChatGPT sebagai tantangan sekaligus peluang.

Heboh Kemunculan Fenomena Teknologi Kecerdasan Buatan AI ChatGPT
Heboh Kemunculan Fenomena Teknologi Kecerdasan Buatan AI ChatGPT (Ilustrasi Foto Antara)

Dengan berpegangan pada keyakinan itu, ia menilai karya yang bersifat "manusia" masih memiliki keunggulan dan kesadaran akan nilai-nilai. Namun, melihat perkembangan teknologi yang amat ‘gila’, menurut dia, bukan tidak mungkin kelak ada suntikan rasa untuk AI.

Pria yang karib disapa Poppie Airil itu  mempersilakan para penikmat seni untuk menjadi penyaring dengan adanya batasan rasa dan nilai tadi. Apakah AI menjadi ancaman atau tidak bagi seniman, sepertinya “masih di wilayah abu-abu karena saat ini belum bersinggungan secara langsung.”

Pandangan itu tidak berbeda dengan yang diutarakan pelaku industri perfilman. Karena Ifa Isfansyah juga belum merasa AI merupakan ancaman bagi orang-orang yang terjun dalam industri hiburan, khususnya perfilman. 

Ketua Indonesian Film Directors Club (IFDC) itu mengaku belum mengikuti perkembangan teknologi AI secara mendetail, namun sejauh yang ia lihat. "belum ada kecenderungan AI menjadi ancaman bagi industri perfilman," ujarnya.

Sementara itu, Pakar teknologi AI yang juga pencipta aplikasi Drone Emprit, Ismail Fahmi, justru menilai unsur 'rasa' pada manusia bisa menjadi kelemahan. 

Karena memiliki rasa, manusia mengalami berbagai emosi yang membuatnya tidak maksimal dalam menjalankan pekerjaannya, kemudian digantikan oleh robot yang tidak 'baperan'.

"Akan tetapi, yang namanya perasaan, atensi itu untuk spesifik tugas tertentu, itu bisa diganti ya," terang Fahmi.


Editor : Ghiok Riswoto