Heboh Kemunculan Fenomena Teknologi Kecerdasan Buatan AI ChatGPT

Munculnya teknologi kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) ChatGPT menjadikan banyak kalangan ketar-ketir. Kendati begitu, tak sedikit dari kalangan industri yang memandang kemunculan AI ChatGPT sebagai tantangan sekaligus peluang.

Heboh Kemunculan Fenomena Teknologi Kecerdasan Buatan AI ChatGPT
Heboh Kemunculan Fenomena Teknologi Kecerdasan Buatan AI ChatGPT (Ilustrasi Foto Antara)

Lantas doktor Sains Informatika lulusan Universitas Groningen Belanda ini menyarankan SDM di Indonesia terus mengatasi ketertinggalan, beradaptasi dengan kemajuan teknologi, agar tidak tergerus dan tergantikan oleh AI.

"Bagaimana AI mem-empower kita, sebetulnya berpikirnya gitu ya. Bagaimana memang menggunakan AI untuk mem-empower hampir semakin banyak manusia. Makanya di sini orang yang advance bisa lebih harus catch up, lebih tinggi lagi," paparnya.

Ditegaskannya, posisi AI terhadap manusia bukan mengalahkan, tetapi mengganti. Secara filosofis ia pun sepakat, bahwa manusia sebagai ciptakan Tuhan paling sempurna tidak akan dikalahkan oleh teknologi yang diciptakannya.

Baca Juga : bank bjb Raih Penghargaan Sebagai Bank Peduli Perekonomian Masyarakat Desa di Indonesia

Akak  tetapi dalam praktikal kehidupan, menurut dosen Magister Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu, teknologi AI dengan segala jenis kecerdasan yang disuntikkan padanya telah mampu menggantikan peran manusia di banyak bidang.

Maka jangan terlalu terhibur dengan pandangan filosofis itu. Karena, bila Anda malas pasti akan tergerus oleh apa pun itu, apalagi AI yang makin pintar. Jadilah pencipta dan pengendali teknologi, bukan sekadar pengguna atau pengagum.

Maka dari itu pula, menanyakan cita-cita anak di zaman digital terasa usang karena esok hari setiap anak dituntut mampu menciptakan sesuatu, bukan menjadi apa.***

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto