Jangan Abaikan Imunisasi Rutin Anak dan Patuhi Larangan Mudik 

Pandemi COVID-19 juga berimbas pada jadwal imunisasi anak, tidak sedikit orang tua yang ragu membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas untuk melakukan imunisasi karena takut tertular virus yang sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia ini.

Jangan Abaikan Imunisasi Rutin Anak dan Patuhi Larangan Mudik 

INILAH, Jakarta - Pandemi COVID-19 juga berimbas pada jadwal imunisasi anak, tidak sedikit orang tua yang ragu membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas untuk melakukan imunisasi karena takut tertular virus yang sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia ini.

Imunisasi merupakan layanan kesehatan yang penting untuk melindungi orang-orang yang rentan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dengan memberikan imunisasi secara tepat waktu, orang-orang tersebut dan masyarakat dapat tetap terlindungi dan kemungkinan terjadinya wabah PD3I dapat berkurang.

Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi Dokter Spesialis Anak/ITAGI menyatakan semua negara mengakui imunisasi itu aman dan bermanfaat, untuk mencegah sakit berat, cacat dan kematian. “Oleh karena itu, negara-negara berusaha memberikan vaksin gratis kepada rakyatnya, supaya bayi balita anak hingga remaja terhindar dari kesakitan dan kematian,” ujar Prof Soedjatmiko dalam acara Dialog Produktif bertema Penting Imunisasi di Tengah Pandemi yang diselenggarakan KPCPEN Sabtu, (24/4).

Baca Juga : Semangat Donor Plasma Konvalesen, Ini Cara Ketua DPRD Bantu Pasien Covid-19

Penyakit seperti difteri, campak, pneumonia, masih ada dan perlu ditekan penularannya. Sebelum pandemi COVID-19 banyak bayi yang terancam oleh penyakit tersebut, sementara di masa pandemi COVID-19 seolah-olah penyakit tersebut berkurang. 

“Tapi sebenarnya apabila vaksinasi tidak dilakukan lengkap, terutama bagi bayi-bayi yang lahir sejak tahun 2020, bisa berpotensi ada wabah baru selain COVID-19," sambungnya.

Menurut Rizky Ika Safitri, Communication for Development Specialist UNICEF, Indonesia telah melakukan survei di awal pandemi bersama Kementerian Kesehatan.

Baca Juga : Bandel Buka Saat Ramadan, Satpol PP Segel Kaboeka Karaoke

“Ada lebih dari 5000 Posyandu dan Puskesmas yang sudah, mengaku mengalami gangguan seperti misalnya sebagian layanan imunisasi rutin terhenti, orang tua juga khawatir membawa anak untuk diimunisasi karena di masa pandemi COVID-19 seperti ini,” ucap Safitri.

Halaman :


Editor : Zulfirman