Kamus Digital Bahasa Bali Raih Penghargaan UNESCO

Aplikasi kamus digital Bahasa Bali meraih penghargaan literasi dunia yang diselenggarakan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), lembaga di bawah PBB yang mengurusi segala hal yang berhubungan dengan pendidikan, sains, dan kebudayaan.

Kamus Digital Bahasa Bali Raih Penghargaan UNESCO
Istimewa

Berdasarkan data UNESCO Institute for Statistic pada tahun 2019 terdapat sekira 750 juta orang dewasa di dunia yang memiliki keterbatasan kemampuan literasi dasar.

"Saat ini ada sekitar 7.000 bahasa yang digunakan di lebih dari 200 negara, namun terdapat 2.680 bahasa yang nyaris punah," kata Giannini.

Sementara itu, Gde Nala menyebut bahwa program BASABali menggabungkan upaya pelestarian bahasa daerah melalui digitalisasi bahasa.

Gde Nala, yang juga merupakan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana ini, mengatakan program yang ia kembangkan merupakan integrasi pengembangan Bahasa Bali melalui kamus wiki, ensiklopedia, dan perpusatakaan virtual.

"Sejak diluncurkan pada tahun 2011, BASABali Wiki telah digunakan lebih dari 500 ribu orang," kata Gde Nala.

Untuk menjamin kualitas dan akurasi bahasa, BASABali memiliki tim pakar yang memeriksa tiap kosa kata yang diunggah dalam laman mereka https://dictionary.basabali.org. Mereka juga menyajikan kosakata bahasa daerah Bali yang disalin ke dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

Surya Rosa menegaskan penghargaan itu merupakan pengakuan dunia. Menurutnya, kini Indonesia telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan program literasi.


Editor : Bsafaat