Komisi VIII DPR RI Usulkan Folder Air Atasi Banjir Dayeuhkolot

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily mengusulkan pembuatan folder-folder air baru untuk mengatasi banjir tahunan yang merendam Kabupaten Bandung. Keberadaan folder air diharapkan dapat mengurangi dampak banjir saat debit air sangat tinggi.

Komisi VIII DPR RI Usulkan Folder Air Atasi Banjir Dayeuhkolot
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily mengusulkan pembuatan folder-folder air baru untuk mengatasi banjir tahunan yang merendam Kabupaten Bandung. Keberadaan folder air diharapkan dapat mengurangi dampak banjir saat debit air sangat tinggi.

"Ketika saya datang ke Dayeuhkolot, Ciparay, Bojongsoang, Tegalluar, banyak yang terkena banjir. Sabtu saya keliling, ternyata infrastruktur untuk penanganan banjir belum tuntas. Folder-folder air yang telah dibangun belum mampu menampung saat debit air tinggi," ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.

Karena itu, tutur dia, dalam jangka menengah, lakukan normalisasi tanggul Cigede yang jebol. Kang Ace telah berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin), terutama penanganan banjir di Kota Bandung, tanggul Cikapundung yang jebol diperbaiki dan akan berkoordinasi dengan kementerian untuk menormalisasi aliran Sungai Cikapundung yang hilirnya ke Sungai Citarum.

Untuk penanganan jangka panjang, kata Kang Ace, segera susun desain untuk membangun folder-folder air baru atau embung, termasuk yang paling penting mengaktivasi kembali program Kodam III Siliwangi, Citarum Harum, normalisasi DAS Citarum. Terutama dataran-dataran tinggi di hulu jangan ditanami tanaman lunak agar tidak terjadi sidementasi.

Baca Juga : Komplotan Pencuri Rumah Kosong Diringkus Polda Jabar

"Penanganan bencana banjir Kabupaten Bandung tidak bisa ditangani secara parsial, harus komprehensif. Dari hulu, aliran sungai, hingga mendasain agar genangan air tidak terlalu lama," ucap wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar 2 (Kabupaten Bandung-Bandung Barat) ini.

Dalam acara sama, Bupati Bandung Dadan Supriatna mengatakan, saat ini Kabupaten Bandung berstatus darurat bencana banjir. Para pengungsi telah ditempatkan di lokasi pengungsian SMPN 1 Dayeuhkolot. Pemkab Bandung telah menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan dasar mereka.

Balai Besa Wilayah Sungai (BBWS) Citarum juga telah melakukan upaya penanggulangan sementara. Terutama menangani tanggul Cigede yang jebol. "Pada prinsipnya, Kabupaten Bandung dengan luas wilayah 174.000 hektare dan berpenduduk 3,3 juta jiwa, sehingga sangat padat. Setiap musim hujan, debit air sangat tinggi. Air datang dari selatan, Cisanti, dan utara. Titik kumpulnya (air) di Dayeukolot," kata Bupati Bandung.

Baca Juga : Meski Gonta-ganti Wali Kota Banjir Tetap Ada, Walhi Jabar Sebut Tata Ruang di Cimahi Tak Sesuai RTRW 

Kondisi ini, ujar Dadang Supriatna, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan langkah-langkah ikhtiar untuk mengatasi bencana banjir tahunan yang melanda Kabupaten Bandung. Salah satunya, membangun embung penampung air di Andi, Kecamatan Baleendah.


Editor : JakaPermana