Legislator Jabar Nilai Pemerintah juga Harus Tutup Bandara Ini Bila Ingin Kembangkan BIJB Kertajati

Anggota Komisi III DPRD Jabar Husin menilai, tidak cukup hanya menutup Bandara Husein Sastranegara bila ingin mengembangkan Bandara Internasional Jawa Barat alias BIJB Kertajati agar mampu bersaing dengan bandara internasional lainnya seperti Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, maupun Bandara Juanda Surabaya.

Legislator Jabar Nilai Pemerintah juga Harus Tutup Bandara Ini Bila Ingin Kembangkan BIJB Kertajati
Pasca dialihkannya penerbangan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati, nyatanya sejauh ini tidak memberi dampak signifikan. Mengingat masyarakat, justru beralih ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pasca ditutupnya penerbangan komersial di Bandara Husein Sastranegara. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Anggota Komisi III DPRD Jabar Husin menilai, tidak cukup hanya menutup Bandara Husein Sastranegara bila ingin mengembangkan Bandara Internasional Jawa Barat alias BIJB Kertajati agar mampu bersaing dengan bandara internasional lainnya seperti Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, maupun Bandara Juanda Surabaya.

Sebab, menurutnya pasca dialihkannya penerbangan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati, nyatanya sejauh ini tidak memberi dampak signifikan. Mengingat masyarakat, justru beralih ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pasca ditutupnya penerbangan komersial di Bandara Husein Sastranegara.

Untuk itu dia berharap, pemerintah pusat turut mempertimbangkan untuk menutup Bandara Halim sebagai solusi guna menguatkan BIJB Kertajati. Hal itu harus dilakukan karena dukungan infrastruktur tol Cisumdawu tidak memberikan dampak signifikan.

Baca Juga : Sambut Hari Santri Nasional, Ini Harapan Ono Surono...

"Sementara ini, kami mengevaluasi dulu Bandara Husein belum ditutup. Ternyata setelah ditutup, sekarang ternyata ada masalah selanjutnya karena (masyarakat) tidak 100 persen ke BIJB Kertajati. Malah banyak ke Halim, karena lebih dekat. Saran kita, Halim juga ditutup. Ketika sudah ditutup, pilihannya tinggal Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) dan BIJB. Ketika sudah begitu, mungkin orang akan memilih ke BIJB karena lebih dekat," ujar Husin baru-baru ini.

Selain itu, dia juga turut mengharapkan kepedulian masyarakat Jawa Barat untuk bersama-sama meningkatkan okupansi melalui BIJB. Mengingat bandara tersebut merupakan andalan dan kebanggaan Tatar Pasundan, sehingga sudah seharusnya didukung penuh agar mampu bersaing dengan bandara internasional lainnya.

"Kita juga memohon kepada masyarakat Jawa Barat. Paling tidak untuk memilih BIJB, karena saat ini pergerakannya belum kelihatan massif. Sama-sama mendukung bandara kebanggaan kita ini," tandasnya.*** (yuliantono)

Baca Juga : Hadirnya Raperda Prakarsa Penyelenggaraan Kepariwisataan, Dorong Pemprov Matangkan Obyek Wisata Jawa Barat


Editor : Doni Ramdhani