Lestarikan Bahasa Daerah, Lewat Festival Tunas Bahasa Ibu 2023

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud E Aminudin Aziz berharap, melalui Festival Tunas Bahasa Ibu dapat melestarikan bahasa daerah yang kini mulai tergerus oleh zaman.

Lestarikan Bahasa Daerah, Lewat Festival Tunas Bahasa Ibu 2023
Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu dapat melestarikan bahasa daerah yang kini mulai tergerus oleh zaman.

Aminudin melanjutkan Festival Tunas Bahasa Ibu telah dilaksanakan sejak 2021 silam, dengan dukungan dari Kemendikbud, Kemenkeu dan Bappenas. Pada gelaran pertama diikuti oleh tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan dengan lima bahasa daerah. Selanjutnya pada 2022, naik menjadi 39 bahasa daerah dari 13 provinsi, dimana hal ini terjadi karena tingginya minat belajar siswa.

“Antusiasmenya sangat tinggi. Maka tahun ini diadakan revitalisasi bahasa daerah terhadap 72 bahasa daerah di 25 provinsi. Mereka yang ikut di tingkat provinsi sekarang, nanti akan kita sertakan di festival tingkat nasional di tahun depan In Syaa Allah,” terangnya.

Lebih lanjut Aminudin berpesan, agar generasi muda untuk tidak malu dan sungkan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sosialnya. Sebab selain menjadi perhatian dari pemerintah, juga sebagai upaya bersama dalam melestarikan bahasa ibu agar tidak punah di masa depan.

“Menggunakan bahasa daerah adalah sesuatu yang keren, jangan jadi beban tapi jadikan kebahagiaan. Di festival ini kita merayakan, bagaimana menggunakan bahasa daerah dengan kebahagiaan. Ini terbukti mereka tampil luar biasa, improvisasi sangat hebat. Kalau terus dipupuk, dibina. Saya sangat yakin bakat mereka akan timbuh dan menjadi pengguna bahasa daerah yang produktif dan menjadi contoh,” pungkanya. (Yuliantono)

 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti