Perlukah Deteksi Kanker di Lab atau Mandiri Saja?

Dr.dr Andhika Rachman SpPD-KHOM, spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), memastikan bahwa orang dengan silsilah famili yang pernah memiliki riwayat kanker tidak perlu melakukan deteksi kanker di laboratorium secara mandiri.

Perlukah Deteksi Kanker di Lab atau Mandiri Saja?

Ketika melakukan deteksi dini sebagai pencegahan dan pengobatan untuk penyakit kanker, disarankan masyarakat melakukan riset yang mendalam untuk setiap aktivitas atau keputusan yang diambil dan jangan melakukan kegiatan yang berdasarkan dari pengalaman orang lain atau rumor saja.

“Jadi ini baik keluarga ataupun pasiennya jangan melakukan sesuatu tuh berdasar ‘kata orang ini bagus, kata orang ini manfaatnya besar’. Manfaatkan teknologi baca yang dan cari tahu kebenarannya. Lalu jika pada saat berkonsultasi ke dokter siapkan daftar pertanyaan sehingga hal- hal yang membuat penasaran seputar kondisi kesehatannya bapak ibu bisa dapat jawabannya dari orang yang benar,” kata Andhika.

Terakhir ia pun berpesan untuk mencegah semakin meningkatnya angka kasus penyakit kanker, masyarakat diminta untuk tetap menjaga gaya hidup dan pola makan yang sehat dan seimbang.

Baca Juga : Sasar Pekerja Seni, Samsung Rilis Tablet S7 FE 5G

Di Indonesia, kanker paling sering timbul karena gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat dan teratur.

“Jangan stres, kita harus selalu berpikiran positif. Jika ternyata setelah diperiksa benar kanker, maka kita harus terus berpikiran positif bahwa setelah pengobatan kita pasti kembali pulih dan sehat. Kedua jangan lupa tetap beraktivitas fisik secukupnya, pastikan berat badan anda bisa terjaga dengan ideal. Ketiga terus konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, kalau di tengah pandemi seperti saat ini konsumsi juga makanan yang meningkatkan imun tubuh dengan makanan mengandung protein tinggi,” katanya.

Halaman :


Editor : Bsafaat