Permadani "Aladin" di Kaki Gunung Rinjani

Untuk mencapai lokasinya, kendaraan roda empat harus melewati jalan kampung cukup satu mobil. Kemudian meniti jembatan, sebuat jembatan yang di bawahnya ada Sungai Majapahit.

Permadani "Aladin" di Kaki Gunung Rinjani
Ilustrasi (antara)

Hamka Abdul Malik, salah satu pionir Komite Sembalun Seven Summits menyatakan konsep wisata pendakian ini menyasar target wisatawan yang suka berpetualang dan suka akan tantangan.

Adapun ide dan gagasan Sembalun Seven Summits terinspirasi dari konsep tujuh puncak gunung tertinggi di dunia (Word Seven Summits) dan Indonesia.

"Ini murni ide dan gagasannya dari kami masyarakat lokal, ya bisa dibilang Sembalun Seven Summits ini produk lokal," katanya.

Baca Juga : Bank bjb Dorong Ketahanan Pangan dan Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Di mana, kata dia, ketujuh puncak tertinggi di kawasan Sembalun ini, memiliki potensi tantangan wisata pendakian yang sulit dicari tandingannya, sejarah letusan Gunung Sembalun purba dan Gunung Samalas telah meninggalkan karakter unik geologi di kawasan Sembalun yang menarik untuk dikemas dalam konsep wisata pendakian yang menjadi bagian dari "Sport Tourism".

"Intinya ketujuh puncak bukit yang paling tinggi itu, mudah di akses dari Sembalun walaupun di antara bukit itu berada di luar wilayah Sembalun," katanya.

Tujuan dari konsep Sembalun Seven Summits itu sendiri yakni, guna untuk membangkitkan pariwisata di Sembalun, setelah dampak gempa dan pandemi Covid-19, juga memanfaatkan potensi perbukitan yang ada di Sembalun. Karena perbukitan-perbukitan yang ada di Sembalun ini membentuk suatu tantangan yang unik, termasuk Rinjani.

Baca Juga : Hendak Berkebun di Pekarangan Rumah pada Musim Hujan? Lakukan Ini Dulu

Selain itu, untuk menyejahterakan masyarakat Sembalun dan sekitarnya, serta untuk memacu roda perekonomian masyarakat dari sektor parwisata. Dan menjadi salah satu alternatif bagi para wisatawan jika Rinjani ditutup.


Editor : suroprapanca