Pro Kontra Permendikbudristek No53 Tahun 2023, Guru Besar SBM ITB: Kembalikan Proporsi pada Level dan Tujuan Utama Pendidikan

GURU Besar Manajemen Kinerja Organisasi SBM ITB, Profesor Dermawan Wibisono angkat suara terkait pro kontra hadirnya Permendikbudristek No53 Tahun 2023.

Pro Kontra Permendikbudristek No53 Tahun 2023, Guru Besar SBM ITB: Kembalikan Proporsi pada Level dan Tujuan Utama Pendidikan
Guru Besar Manajemen Kinerja Organisasi SBM ITB, Profesor Dermawan Wibisono (Foto Istimewa)

INILAHKORAN,Bandung,- Terjadi pro dan kontra begitu Mendikbudristek mengeluarkan Keputusan Menteri (Permendikbudristek) No.53 Tahun 2023 yang pada intinya menyatakan tidak wajib bagi lulusan S1 menyusun skripsi dan tidak wajb bagi lulusan magister dan doktor melakukan publikasi paper dalam journal.

Kita dudukkan masalah yang timbul pada proporsinya. Pembuatan skripsi atau tugas akhir bagi mahasiswa S1, memang tidak dikenal dan tidak menjadi kewajiban bagi mahasiswa bachelor Universitas di luar negeri. 

Kemampuan menulis, mengemukakan pendapat, sharing idea, mengekspresikan diri, mahasiswa dibina semasa mengerjakan tugas-tugas selama kuliah, bahkan sudah dibiasakan sejak pendidikan dasar  ditempuh.

Di Inggris, dua mata pelajaran yang diujikan secara nasional hanyalah Matematika dan kemampuan Bahasa. Karena Inggris memandang kedua hal tersebut terkait dengan pembentukan logika. 

Ujian nasionalnya pun bukan untuk menentukan skor untuk masuk pada studi lebih lanjut, tapi dalam level kelas tertentu untuk mengetahui kemampuan peserta didik dan kapasitas sekolah, untuk ditingkatkan level pencapaiannya. Inggris melihat bahwa pembentukan kemampuan logika ini efektif ketika seorang anak berusia antara 3-17 tahun. 

Oleh karena itu pendidikan formal anak dimulai pada usia 3 tahun dengan masuk sekolah yang bernama Nursery class. Dalam perjalanan pendidikan dasarnya, materi Matematika dan Bahasa diasah dengan efektif dalam usia ini.

Setiap hari seorang anak diharuskan membawa tas kecil (story bag) yang muat 1-2 buku cerita, dan diminta membaca serta menceritakan kembali ke esokan harinya dengan interpretasi masing-masing. 

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto