Pro Kontra Permendikbudristek No53 Tahun 2023, Guru Besar SBM ITB: Kembalikan Proporsi pada Level dan Tujuan Utama Pendidikan

GURU Besar Manajemen Kinerja Organisasi SBM ITB, Profesor Dermawan Wibisono angkat suara terkait pro kontra hadirnya Permendikbudristek No53 Tahun 2023.

Pro Kontra Permendikbudristek No53 Tahun 2023, Guru Besar SBM ITB: Kembalikan Proporsi pada Level dan Tujuan Utama Pendidikan
Guru Besar Manajemen Kinerja Organisasi SBM ITB, Profesor Dermawan Wibisono (Foto Istimewa)

Sedangkan pada tahap S2, terdapat dua stream yang akan dicapai mahasiswa, apakah S2 nya berorientasi pada praktik atau berorientasi pada pengembangan teori. Bagi program studi manajemen dan bisnis, orientasi ini penting karena terkait dengan Tugas Akhir yang disusun. 

Pada mahasiswa yang berorientasi praktik, semacam MBA, Tugas Akhir dapat disusun dengan 4 (empat bentuk), yaitu Pemecahan Masalah (Problem Solving), Penulisan Kasus (Case Writing), Kajian Industri (Industry studies), dan Pengembangan Bisnis (Business development). 

Keempat macam Tugas Akhir ini memiliki outline, audience dan orientasi yang berbeda-beda. Keempatnya bukan berorientasi pada pengembangan pengetahuan. Sehingga tuntutan publikasi dalam bentuk journal, tidak tepat bagi mahasiswa dalam stream program study ini. 

Publikasi yang lebih tepat dilakukan adalah dalam bentuk national atau international conference, untuk memperluas jaringan, mengetahui perkembangan di dunia luar, globalisasi dan melihat kesempatan untuk berkarir atau membentuk asosiasi atau mempererat hubungan antar pelaku (in business relation is investation).

Dalam konsentrasi keilmuwan, misalnya dalam Master of Management Science, publikasi dalam bentuk journal, apalagi bereputasi semacam scopus index Q1 atau Q2 sebagai syarat cum laude, misalnya, itu tepat dilakukan. 

Selain akan meningkatkan reputasi institusi dan terlebih mahasiswanya, untuk menempuh S3 di luar negeri misalnya, juga mendukung negara sebagai negara yang inovatif dan kreatif. Jadi bukan dikenal sebagai negara pemakai pengetahuan saja yang banyak dikembangkan di Eropa, Amerika dan Jepang, namun sering memerlukan kontekstualitas untuk diterapkan di Indonesia karena aspek socio-culture yang berbeda.

Dalam jenjang S3, hanya 3 (tiga) macam yang ingin didapatkan dari seorang lulusan S3 yaitu. Pertama Novelty, kebaruan dari hasil riset selama S3 dibandingkan dengan periset sebelumnya. Kedua, originality, keaslian karyanya yang belum pernah dipublikasikan orang lain dalam berbagai publikasi di dunia. 


Editor : Ghiok Riswoto