Program Electrifying Aquaculture PLN Dongkrak Produktivitas Sektor Perikanan di Garut

PLN terus berkomitmen menggerakkan perekonomian masyarakat salah satunya melalui program Electrifying Aquaculture yang diterapkan di Garut.

Program Electrifying Aquaculture   PLN Dongkrak Produktivitas Sektor Perikanan di Garut
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Garut Grahaita Gumelar mengatakan, program Electrifying Aquaculture merupakan budidaya perikanan yang menggunakan energi listrik sebagai penggerak kegiatan operasionalnya semisal budidaya ikan dengan kolam biofolk. (istimewa)

Electrifying Aquaculture sendiri bagian dari program electrifying agriculture dimana jumlah pelanggannya di Garut sampai dengan Agustus 2023 sebanyak 49 pelanggan. Jumlah daya tersambung pelanggannya mencapai 67,8 kVA.

Gumelar memroyeksikan jumlah pelanggan electrifying agriculture akan semakin meningkat karena banyak pelanggan yang antusias menanyakan program tersebut terlebih setelah adanya hasil kajian Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut dan adanya pengakuan dari sejumlah petani yang memperoleh manfaatnya. 

Untuk konsultasi program electrifying agriculture, pelanggan dapat mengunjungi kantor layanan PLN terdekat lalu mendaftar mendaftar melalui PLN Mobile.

Baca Juga : Komisi III Tuding Mengurus PBG Masih Ruwet.

Sedangkan, General Manager PLN UID Jabar Susiana Mutia menambahkan PLN mendukung para petani dan pembudidaya perikanan untuk tumbuh berkembang, lebih modern, berkelajutan, sekaligus ramah lingkungan melalui program electrifying agriculture.

Lebih lanjut, Susiana menegaskan bahwa pasokan listrk PLN cukup untuk semua masyarakat. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan segala potensi teknologi kelistrikan.

“Kami siap menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas sesuai kebutuhan pelanggan sehingga masyarakat dapat memperoleh banyak manfaat dari penggunaan listrik salah satunya mengamankan ketahanan pangan sekaligus memperoleh gizi yang sehat dari ikan,” kata Susiana.***

Baca Juga : Gempa Guguran di Gunung Karangetang Menurun

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani