Runtuhnya Keangkuhan Akibat Covid-19, Lahirkan ‘Saung Angklung Udjo Reborn’

Badai pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 silam, menghantam semua lini termasuk pusat budaya dan kesenian, Saung Angklung Udjo.

Runtuhnya Keangkuhan Akibat Covid-19, Lahirkan ‘Saung Angklung Udjo Reborn’

“Kesombongan yang membuat terpuruk. Merasa sangat mapan. Itulah pelajaran, tentang persahabatan dan kesombongan,” imbuhnya.

Di tengah titik nadir, akhirnya Pemerintah Indonesia menyeruakkan ide pada 2022 lalu untuk mengadakan pentas angklung yang dilakukan oleh OASE-KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju), inisiasi Iriana Joko Widodo.

Melalui pertunjukkan spektakuler di Stadion Gelora Bung Karno pada Sabtu (5/82023) lalu, berhasil memecahkan Guinnes World Records (GWR), dengan total 15.110 peserta di hadapan 600 juri. Dari sanalah Saung Angklung Udjo merasa hidup kembali dan kini bereinkarnasi menjadi Saung Angklung Udjo Reborn.

“Alhamdulillah, hari ini Saung Angklung sudah pulih. Pertunjukkan bisa lima kali setiap hari. Saya sangat bersyukur, dengan bantuan teman-teman yang solid, saung angklung bisa bangkit kembali,” tuturnya.

Gelorakan Angklung Pride

Guna menggemakan momentum titik balik ini, Saung Angklung Udjo kata Kang Opik bakal mengadakan event akbar bertajuk Angklung Pride, dimana sejatinya agenda tahunan yang sempat terhenti karena pandemi. Kala ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh Unesco pada 16 November 2010 silam.

Setiap tanggal tersebut Saung Angklung Udjo selalu melakukan kegiatan Angklung Pride, memeringati Hari Angklung Sedunia. Tujuannya sederhana, yakni memastikan alat musim angklung terus lestari.


Editor : Ahmad Sayuti