Saatnya Berbuka Puasa, Dokter: Makanlah Makanan Ramah Lambung

Dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengingatkan kepada penderita penyakit asam lambung yang berpuasa.

Saatnya Berbuka Puasa, Dokter: Makanlah Makanan Ramah Lambung
Ilustrasi (antara)

INILAH, Bandung - Dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengingatkan kepada penderita penyakit asam lambung yang berpuasa agar memilih makanan yang ramah untuk lambung, misalnya rebusan sayur atau makanan manis rendah lemak.

​​​​​Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam, pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.

"Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung. Karena lemak tinggi yang terdapat pada makanan bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging, dapat memperberat cara kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman," kata Ari kepada ANTARA, Jumat.

Baca Juga : Orang Tua Wajib Dampingi Anak Autisme Saat Akses Gawai di Era Digital

Makanan berjenis "clean food" seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur. Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.

"Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa," jelas Ari.

"Kemudian saat berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang, tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu rendah lemak saja supaya aman," tambah Ari.

Baca Juga : Hati-hati! Kurang Gizi Sebabkan Stunting hingga Lemah Otak

Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan pada bulan Ramadhan. Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.

Halaman :


Editor : suroprapanca