Simpang Siur Informasi Perihal Vaksinasi Covid-19

Upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia memasuki babak baru pada 13 Januari 2021, ketika pemerintah mulai melaksanakan vaksinasi untuk memutus mata rantai penularan penyakit.

Simpang Siur Informasi Perihal Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi (antara)

Pertanyaan-pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa sebagian warga belum memahami mekanisme vaksinasi dan kebijakan pemerintah dalam melaksanakan vaksinasi untuk menanggulangi penularan Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Barat Jasman Rizal berpendapat, pro dan kontra perihal vaksinasi Covid-19 muncul karena warga terlalu banyak membaca informasi yang beredar di media sosial, yang tidak semuanya bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Sebenarnya vaksin atau imunisasi itu hal biasa dan sudah ada sejak lama, namun karena penerimaan masyarakat terhadap berita dan menyaring informasi tidak sama akhirnya terjadi gonjang-ganjing," kata dia.

Baca Juga : Bagaimana Vaksin Covid-19 Bekerja di Tubuh Kita? Begini Penjelasan Dokter

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Barat itu mengatakan bahwa disinformasi masih terjadi meski pemerintah sudah melakukan sosialisasi mengenai pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Ada yang mengatakan setelah vaksin akan lumpuh, bahkan ada yang bilang berbulu badannya atau alat vital ukuran bertambah. Di sini diminta kecerdasan masyarakat memilah informasi yang ada," katanya.

Ia mengemukakan pentingnya warga mengedepankan logika dan rasionalitas dalam membaca informasi perihal vaksin.

"Vaksin adalah persoalan sederhana, manusia sejak bayi sudah divaksin tapi tidak ada yang ribut, jadi kalau menerima informasi apapun ditelaah dulu," ujarnya.


Editor : suroprapanca