Tak Kunjung Temukan Solusi, DPKP Cimahi Ungkap Faktor Penyebab Banjir di Wilayahnya 

Persoalan banjir yang kerap melanda di sejumlah titik di Kota Cimahi menjadi persoalan serius yang kini tengah disiasati Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.

Tak Kunjung Temukan Solusi, DPKP Cimahi Ungkap Faktor Penyebab Banjir di Wilayahnya 
Persoalan banjir yang kerap melanda di sejumlah titik di Kota Cimahi menjadi persoalan serius yang kini tengah disiasati Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.

INILAHKORAN, Cimahi - Persoalan banjir yang kerap melanda di sejumlah titik di Kota Cimahi menjadi persoalan serius yang kini tengah disiasati Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.

Pasalnya, banjir yang kerap terjadi di Kota Cimahi tidak hanya melumpuhkan aktivitas masyarakat. Bahkan, sempat menelan korban jiwa beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, Sambas Subagja mengatakan, terkait penyebab utama banjir yang kerap melanda Kota Cimahi, pihaknya menyebut faktor tersebut dengan istilah 4P1A.

Baca Juga : DP3A Kota Bandung Minta Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Berani Melapor

"4P1A adalah penampang sungai atau saluran-saluran, pendangkalan saluran, pembuangan limbah cair dan padat atau sampah ke saluran, dan penempatan utilitas yang tidak sesuai dengan ketentuan teknis," kata Sambas kepada wartawan, Senin 1 Januari 2024.

"Sementara untuk satu A-nya yakni Alih fungsi kawasan terbuka di daerah hulu Cimahi menjadi permukiman," sambungnya.

Sambas menjelaskan, penyempitan penampang sungai berdasarkan kajian dari master plan dari se-Kota Cimahi, ternyata setelah semua dianalisis semua saluran drainase atau sungai-sungai melewati Cimahi dari KBB, yakni sungai Cimahi, sungai Cilember, sungai Cibeureum dan sungai anak sungai Cihaur itu semua dimensi penampangnya itu tidak ideal lagi untuk menampung debit air.

Baca Juga : Empat Hari Tak Terlihat, Perangkat Desa Ciburuy Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah 

"Sebagai contoh untuk Sungai Cilember, itu berdasarkan desain supaya dapat menghindari banjir, seharusnya lebarnya itu 6 meter di Cigugur. Lalu, di daerah Melong sebelum jalan tol lebarnya 8 meter dan setelah jalan tol 9 meter sampai ke Citarum," jelasnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana