Tiga Pesan Mulia Nabi Muhammad untuk Kita

"Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada. Ikutilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik niscaya kebaikan akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang mulia." (HR. At-Tirmidzi dalam Sunannya, Kitabul Birri Washshilah, hadits no. 1987. At-Tirmidzi mengatakan: Hadits ini hasan shahih. Asy-Syaikh Al-Albani menghasankan dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)

Tiga Pesan Mulia Nabi Muhammad untuk Kita
Ilustrasi/Net

2. Memperoleh dukungan dan bantuan dari Allah .

3. Dijaga oleh Allah dari tipu daya musuh.

Allah berfirman: "Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu." (Ali Imran: 120)

Adapun di akhirat kelak, mereka mendapatkan surga dengan segala kenikmatannya, yang jiwa-jiwa mereka akan senantiasa bahagia dan mata pun sejuk karenanya. Allah berfirman:Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya." (Al-Qalam: 34)

Namun, ketakwaan yang sesungguhnya tidak akan diperoleh tanpa adanya ilmu. Dengan ilmu akan bisa dibedakan antara perintah dan larangan, kebaikan dan kejelekan. Bila ketakwaan telah menjadi baju bagi seseorang niscaya akan memunculkan sikap takut kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya.

Inilah diantara rahasia mengapa tindak kejahatan di tengah masyarakat kita seolah tak bisa diakhiri, bahkan setiap hari semakin bertambah kejelekannya. Semua itu tidak lain karena rasa takut kepada Allah melemah atau nyaris hilang. Memang, untuk tetap berada di atas ketakwaan tak semudah yang dibayangkan. Beragam bujuk rayu serta gangguan selalu menghadang. Akan tetapi manakala kita mengetahui manisnya buah yang akan dipetik dari ketakwaan, maka jalan untuk merealisasikannya terbuka lebar dan terasa mudah.

Wasiat atau pesan Nabi yang kedua adalah agar melakukan amal kebaikan setelah terpeleset melakukan dosa dan kesalahan. Diantara faedah amal kebaikan adalah menghapus kesalahan. Memang, tak bisa dimungkiri bahwa terkadang seseorang terjerumus dalam kenistaan karena sekian banyak faktor. Diantaranya, lingkungan yang jelek, bisikan jiwa yang tidak baik, dan bujuk rayu setan. Jika iman seseorang itu lemah dan faktor-faktor tersebut menyelimutinya, akan sangat mudah seseorang tergelincir. Tetapi, Allah lebih sayang terhadap hamba-Nya daripada hamba terhadap dirinya sendiri. Diantara bentuk kasih sayang-Nya bahwa dosa bisa dihapus dan dampak negatif dari dosa bisa hilang dengan bertaubat, istighfar, dan amal kebaikan yang dilakukan hamba.


Editor : Bsafaat