TPPAS Legok Nangka, Yana Singgung Soal Kemampuan Kendaraan Operasional 

Kemampuan kualitas kendaraan pengangkutan sampah dari Kota Bandung menjadi perhatian untuk pengangkutan sampah ke tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka. Hal itu mengingat jarak dan medan ke lokasi yang terletak di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.

TPPAS Legok Nangka, Yana Singgung Soal Kemampuan Kendaraan Operasional 
istimewa

Dia juga mengakui tiping fee yang diwacanakan saat ini masih terasa memberatkan, sekalipun mendapat bantuan subsidi dari provinsi sebesar 30 persen. Namun, mengingat biaya operasional yang perlu dukungan besar, diharapkan tiping fee tak lantas memberatkan.

“Kemarin kalau gunakan teknologi insenerator, Rp386.000 per ton, sehingga kita lakukan pembahasan. Kita terus mendorong agar bisa lebih murah karena kalau dihitung hitung kita harus menyiapkan, apalagi dengan kondisi jalan harus ada truk baru kalau dialokasikan bisa Rp300 miliaran,” ucapnya.

Di lain sisi, Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Rizal Khairul mengungkapkan dukungan dari anggota dewan untuk persoalan sampah ini tidak hanya menyoal persetujuan anggaran. Namun, harus memerhatikan persiapan jelang peralihan pengangkutan sampah ke TPPAS Regional Legok Nangka.

Baca Juga : Polisi Ciduk Kurir Sabu Seberat 1 Kg di Pagarsih Bandung

“Sengaja kita datang hari ini ingin melihat lokasi, sehingga ada beberapa tahapan yang harus kita persiapkan. Karena bukan masalah persetujuan tapi bagaimana kesiapan yang harus dipersiapkan Kota Bandung. Seperti kita lihat angkutan harus dipersiapkan dan besaran tipping fee juga,” kata Rizal.

Dia mengaku terus berkoordinasi secara intensif bersama pihak provinsi baik eksekutif maupun legislatif khusus membahas TPPAS Regional Legok Nangka. Utamanya, dalam rangka meminta bantuan dukungan kendaraan operasional pengangkutan.

“Sehingga keyakinan kita saat ini kita lihat kapasitas kendaraan yang ada di Kota Bandung ini dilihat dari medan tidak memadai. Tadi disampaikan Pak Ketua (DPRD Kota Bandung) barangkali kita minta bantuan ke provinsi kaitan anggarannya sehingga tidak memberatkan ke Kota Bandung,” ucapnya. 

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung saat ini, dari sekitar 129 truk yang mengangkut sampah ke TPA Sarimukti. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persennya sewa. Sisanya, sebanyak 40 persen milik asset Pemkot Bandung, dan truk yang layak untuk mengangkut sampah ke Legok Nangka hanya 50 persennya saja.


Editor : Doni Ramdhani