2020, Emil Rombak Pusdai Jadi Lebih Kekinian

Pemprov Jawa Barat akan merombak Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) menjadi lebih kekinian. Rencana renovasi itu akan dilakukan pada 2020 nanti.

2020, Emil Rombak Pusdai Jadi Lebih Kekinian
INILAH, Bandung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan merombak Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) menjadi lebih kekinian. Rencana renovasi itu akan dilakukan pada 2020 nanti.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, saat ini bangunan Pusdai cenderung tampak kusam dan kumuh sehinga harus disempurnakan.
 
"Renovasi, belum di 2019. Karena, masih tahun untuk assesment apa yang harus diubah disempurnakan, mungkin 2020 total, menjadi bangunan yang representatif, bagus dan kekinian," ujar Ridwan seusai membuka acara Rangkaian Milad Masjid Pusdai ke 21, Selasa (4/12/2018).
 
Rupanya, Masjid Pusdai ini adalah proyek pertama Ridwan Kamil tatkala masih menjadi mahasiswa tingkat akhir. Kala itu, dia masih  magang pada arsitek Slamet Wirasonjaya yang terinspirasi masjid Turki dengan kubah bertumpuk. "Masjid Pusdai ini proyek pertama saya jadi saya sangat hapal betul setiap lekuk bangunan ini," kata Gubernur karib disapa Emil ini.
 
Lebih lanjut, dia juga memberikan amanat pada pengurus Pusdai untuk menjalankan berbagai program dimensi keislaman. Dari mulai kajian, ekonomi seperti wakaf mikro, kredit mesra dan wirausaha, jadi tempat komando satu desa satu hafiz,  kemudian poliklinik kesehatan gratis warga, dan pengembangan seni islam.
 
"Karena kita melihat ada draft Alquran inspirasi motifnya dari tanah Sunda yg harus dipamerkan dan dipopulerkan. Jadi, kira-kira ada 10 poin yang saya titipkan," kata Emil 
 
Dia berharap Pusdai menjadi pusat persatuan muslim dengan berbagai aktivitasnya. Walaupun menjalankan sejumlah program kebangkitan Islam, dia meminta jangan mengenyampingkan kegiatan rutin yang sudah dilaksanakan di Pusdai. Bila perlu, Lanjut Emil, melakukan survei kepada masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan yanh dihendaki.
 
"Harus dua arah umat maunya apa  maka fasilitasi. Kedua kajian-kajian lintas usia, poliklinik dhuafa juga," imbuh dia.
 
Emil pun meminta Pusdai jadi pusat kebangkitan ekonomi umat seperti wakaf mikro, kredit mesra dan wirausaha. Selain itu, sebagai pusat komando satu desa satu hafiz.
 
Sementara itu, Ketua DKM KH Choirul Anam mengatakan pihaknya memiliki harapan untuk menjadikan Pusdai sebagai Islamic center di Jabar. 
 
Sebelum merenovasi masjid, amanat yang harus mereka emban adalah bagaimana mengembalikan Pusdai ini sebagai Islamic Center di Jabar. 
 
Sebab, kata dia, di provinsi lain terdapat Islami Center dengan aktivitas yang lebih maju. Misalnya di Jatim, Jateng, dan DKI ada Islamic Center dengan aktivitas yang lebih maju. 
 
"Memang kondisi sekarang Pusdai ini sangat memprihatinkan, catnya enggak tahu warnanya ini. Sebelum renovasi besar cat ini akan diprioritaskan dan bagian yang udah bocor atap-atapnya," katanya.
 
Pihaknya sudah menghitung jumlah biaya untuk menyempurnakan bangunan Pusdaim Dia sampaikan,  membutuhkan anggaran Rp 7,8 miliar. 
 
Jumlah tersebut, lanjut dia, di luar pembangunan poliklinik.  Dana pembangunan atau renovasi biasanya mereka mendapat dari CSR maupun sumbangan dari pengusaha muslim. "Masjid ini terakhir renovasi sekitar 10 tahun yang lalu," katanya.
 
Disinggung amanat Emil, dia katakan, pihaknya akan mendukung. Lantaran bersinergi denhan potensi di Pusdai. Salah satu contoh, yakni pengembangan ekonomi. 
 
"Di sini banyak pedagang, pengusaha kecil yang kurang modal nantinya bakal ada kredit mesra. Kenapa tidak dimulai dari kami, kami sendiri ditantang manajemennya," katanya. 


Editor : inilahkoran