Sikap Kami: Bau Sampah

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin memiliki tugas penting dalam menuntaskan persoalan sampah. Mulai dari penerapan teknologi pengolahan Sampah, hingga memastikan TPPAS Lulut Nambo dan Legok Nangka dapat beroperasi. Pj Gubernur Jabar juga harus memastikan investasi berjalan mulus dan jika bisa mempercepatnya.

Sikap Kami: Bau Sampah
Tumpukan sampah di TPA Sarimukti

Sejatinya, sudah mulai terjadi perubahan kultur masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dulu, tak sedikit warga yang membuang sampah, bahkan hingga kasur dan tempat tidur ke Sungai Citarum. Kini nyaris tak ada lagi.

Belum sempurna. Tapi, soal kultur, soal mental, tak ada revolusi. Revolusi mental itu mimpi. Yang bisa adalah evolosi mental. Itu sudah mulai terjadi di masyarakat.

Sudah mulai terjadi pemilahan sampah organik dan nonorganik mulai dari dapur warga. Tidak semua, tapi sudah mulai berubah ke arah yang lebih baik. Tinggal Pemprov Jabar memupuknya.

Tak kalah pentingnya adalah penerapan teknologi. Sampah, pada titik dan jenis tertentu, seperti kita tahu, bisa diubah menjadi energi. Sejak lama upaya itu sudah mulai dirintis. Ada yang gagal seperti rencana PLTSa Gedebage, misalnya.

Tapi, TPPAS Lulut Nambo dan Legok Nangka, adalah dimaksudkan untuk itu. Pengelolaan sampah yang bisa membuahkan energi. Bahkan pemenang lelang untuk Lulut Nambo sudah diputuskan.

Maka, tugas penting Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, adalah untuk itu. Memastikan investasi berjalan mulus dan jika bisa mempercepatnya. Soal kultur dan hal-hal kecilnya, sebaiknya diserahkan kepada pemerintah masing-masing kabupaten/kota saja.***

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto