Hoaks Bisa Membentuk Pola Pikir yang Salah di Masyarakat, Semua Pihak Harus Melakukan Langkah Antisipasi

Produksi hoaks di media sosial semakin meningkat menjelang Pemilu 2024. Masifnya penyebaran hoaks terjadi lantaran  masyarakat dinilai  membedakan mana informasi yang benar dan yang palsu.

Hoaks Bisa Membentuk Pola Pikir yang Salah di Masyarakat, Semua Pihak Harus Melakukan Langkah Antisipasi

Firman juga menjelaskan, sikap kritis artinya memahami bahwa tendensi informasi di ruang digital selalu berusaha memancing respons dengan segera, apakah itu bentuk dukungan atau penolakan.  

Oleh karena itu, warganet sebaiknya tidak perlu terpancing dengan memberikan respons yang cepat terhadap suatu informasi yang baru didapat. 

Sementara itu Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, menyebut upaya penyebaran konten hoaks mengalami peningkatan. 

Hal ini terjadi lantaran meningkatnya angka pemilih pemuda sekitar 60 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan bila tidak diantisipasi dengan baik, maka ancaman dalam penyelenggaraan pemilu semakin besar.

"Tantangannya adalah soal independensi, netralitas, dan integritas. Salah satu cara memastikan demokrasi ke depan sehat, kolaborasi ini yang harus didorong termasuk dengan kejaksaan," jelasnya. (*)

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti