Kasus DBD di KBB Sepanjang Januari-Juni 2023 Capai 304 Kasus, Dua Diantaranya Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat sepanjang Januari hingga Juni 2023 teradapat 304 kasus DBD di KBB.

Kasus DBD di KBB Sepanjang Januari-Juni 2023 Capai 304 Kasus, Dua Diantaranya Meninggal Dunia
Berdasarkan laporan yang diterima Dinkes KBB, dari total jumlah tersebut, dua orang warga Bandung Barat dari dua kecamatan dinyatakan meninggal dunia akibat kasus DBD di KBB. (ilustrasi/net)

Sementara itu, untuk insidence rate (IR) DBD atau frekuensi penyakit dalam masyarakat di Indonesia pada waktu tertentu/ 100.000 penduduk (pddk) pada 2021 yaitu 24,79, kemudian 2022 sebanyak 77,67. Setelah itu di 2023 sebanyak 17,98.

“Tahun 2023 terbilang menurun, itu dilihat dari epidemiologi Incident Rate dan Case Fatality Rate (CFR) yang merupakan indikator kejadian DBD,” sebutnya.

Tedy menerangkan, dari data kasus tiga tahun terakhir, wilayah seperti Padalarang, Batujajar, Cihampelas, Cililin merupakan daerah endemisitas.

Baca Juga : Diskominfo Kabupaten Bandung Inventarisir Pemilik Akun Medsos Penebar Hoaks Soal Revitalisasi Pasar Banjaran

Hal tersebut dilihat dari data kasus yang mana hampir setiap tahun terdapat kasus DBD.

"Untuk deteksi faktor endemisitas DBD digunakan data proporsi penggunaan lahan permukiman, angka bebas jentik (ABJ), dan kepadatan penduduk," terangnya.

Kendati demikian, kata Tedy, kasus DBD ini bisa ditekan dengan partisipasi masyarakat yang aktif ikut dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara berperilaku menerapkan prinsip 3M plus.

Baca Juga : DPRD Kota Bandung Dukung Pengalihan Penerbangan ke Bandara KertajatiĀ 

"Pertama, yang harus dilakukan yakni penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui riwayat perjalanan penderita," katanya.


Editor : Doni Ramdhani