Mental Cuan

SEDIKIT atau banyak, sendiri-sendiri ataupun berjamaah, korupsi itu tetap penyakit bahaya. Menular, tak pandang bulu. Seperti Covid-19 yang bikin porak-poranda banyak sektor.

Mental Cuan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 massal bagi buruh di PT Kahatex, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/8/2021). (Antara Foto)

SEDIKIT atau banyak, sendiri-sendiri ataupun berjamaah, korupsi itu tetap penyakit bahaya. Menular, tak pandang bulu. Seperti Covid-19 yang bikin porak-poranda banyak sektor.

Parahnya, mental cuan itu masih saja ada di masa pandemi covid-19 ini. Ralat, bukan hanya ada, tapi banyak! Banyak dan bikin sesak bak si virus corona.

Apresiasi khusus untuk Gubernur Jawa Barat yang memberi perhatian khusus untuk persoalan ini. Beliau langsung koordinasi dengan kepolisian agar muncul sebuah tindakan tegas. Kang emil tampaknya tak mau ada dua virus menular sekaligus. Covid-19, dan virus cuan!

Baca Juga : Sikap Kami: Buzzer Laknat di Olimpiade

Mau bukti mental cuan di masa pandemi ini merajalela? Lihat saja, pelakunya ada di semua strata. Dari level RT/RW, kelurahan, hingga menteri. Fenomena yang bikin kita emosi setengah jiwa. Kok bisa-bisanya, mereka cari untung di tengah penderitaan orang-orang yang 'buntung'. Naudzubillahimindzalik.

Yuk kita bahas saja dulu deretan kasus korupsi di masa pandemi yang bikin geger negara ini.

Satu, korupsi bansos Juliari Batubara. Ini bikin heboh banget di awal-awal Covid-19 masuk ke Indonesia. Hari terungkapnya tak terlalu jauh dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang kala itu masih akrab di telinga kita dengan istilah PSBB.

Baca Juga : Sikap Kami: Nggak Pakai Pasir

Dilansir dari laman resmi KPK, ia telah terbukti memerintah dan menerima fee pengadaan paket bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek 2020 sebesar Rp 32,48 miliar. Gila, gimana tak kaya raya pak eks menteri!

Halaman :


Editor : Bsafaat