Menteri PUPR Harap Generasi Muda Teruskan Militansi Sapta Taruna

Dengan ornamen yang khas di pucuk bangunan, Gedung Sate dikenal sebagai salah satu icon Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Kini, tak jarang masyarakat singgah ke kantor Gubernur Jabar ini untuk da

Menteri PUPR Harap Generasi Muda Teruskan Militansi Sapta Taruna
INILAH, Bandung-Dengan ornamen yang khas di pucuk bangunan, Gedung Sate dikenal sebagai salah satu icon Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Kini, tak jarang masyarakat singgah ke kantor Gubernur Jabar ini untuk datang ke museum atau sekadar berfoto.
 
Namun 75 tahun silam tepatnya 3 Desember 1945, pernah terjadi tragedi mencekam di gedung yang kala itu menjadi markas Departemen Pekerjaan Umum (PU) ini. Telah gugur tujuh orang pemuda setelah mempertahankan Gedung Sate dari serangan tentara Gurkha yang disokong Belanda dan Inggris. Peristiwa itu kemudian dikenang dan diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap generasi penerus bisa memaknai militansi Sapta Taruna yang gugur tersebut.
 
"Ini kita pertama kali memperingati hari  Hari Kebaktian Pekerjaan Umum di pusatnya," ujar Basuki di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (2/12/2018) Sore. 
 
Dikabarkan, pada Agustus 1952 empat dari tujuh kerangka pemuda tersebut baru ditemukan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra. Sementara jasad lainnya tidak ditemukan sampai sekarang. Adapun pemuda itu yakni, Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono.
 
Sebagai bentuk penghormatan atas jasa tujuh pemuda tersebut, kini masyarakat bisa melihat prasasti yang dipajang di halaman Gedung Sate. Prasasti itu dibuat pada 31 Agustus 1952 dan semula terletak di halaman belakang. Namun pada 3 Desember 1970, prasasti tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate atas perintah Menteri Pekerjaan Umum kala itu.
 
"Di sinilah yang tujuh orang Sapta Taruna itu gugur mempertahankan ini (Gedung Sate) karena diserang oleh Belanda," jelas Basuki.
 
Karena itu, dia mengimbau kepada semua karyawan PU, khususnya yang masih muda harus mengetahui sejarah perjuangan yang dilakukan pendahulu. Dengan begitu, diharapkan peringatan ini tak hanya jadi seremonial saja, tapi bisa membentuk mental kerja yang baik. Dia berharap militansi Sapta Taruna yang gugur tersebut diteruskan oleh generasi saat ini.
 
"Saya kira militansi sapta taruna yang ingin saya teruskan ke generasi muda PU, dan sekaligus juga ingin memberikan informasi kepada masyarakat Jawa Barat," lanjutnya.
 

Dikabarkan, Besok (3/12/2018), dia akan melakukan upacara Hari Kebaktian Pekerjaan Umum di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra sebagai tempat peristirahatan terakhir beberapa Sapta Taruna yang gugur.


Editor : inilahkoran