Pakar: BBM RON Rendah Bisa Bikin Rusak Mesin

Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan Research Octane Number (RON) rendah bisa meningkatkan risiko kerusakan mesin, selain menurunkan performa atau unjuk kerja kendaraan, demikian menurut pakar kendaraan mesin bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Iman Kartolaksono Reksowardojo.

Pakar: BBM RON Rendah Bisa Bikin Rusak Mesin
istimewa

rong>INILAH, Jakarta - Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan Research Octane Number (RON) rendah bisa meningkatkan risiko kerusakan mesin, selain menurunkan performa atau unjuk kerja kendaraan, demikian menurut pakar kendaraan mesin bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Iman Kartolaksono Reksowardojo.rong>

Selain itu, penggunaan BBM RON rendah juga memperburuk emisi gas buang kendaraan bermotor, membuat mesin mengelitik (knocking), bahkan terburuk, berpotensi membuat ruang bakar berlubang.

"BBM RON rendah bisa menyebabkan knocking atau mengelitik. Knocking harus dihindari, karena dalam kasus ekstrem bisa merusak mesin, membuat piston berlubang, serta menurunkan efisiensi dan menaikkan emisi gas buang," kata Iman.

Baca Juga : Tangkal Hoaks, Holding Jasa Survei Gelar Webinar Kesehatan Pandemi Covid-19

Pria yang juga merupakan anggota Komite Teknis Bahan Bakar Fosil dan Nabati itu menjelaskan bagaimana BBM RON rendah itu bisa menjadi penyebab knocking.

Secara termodinamika, menurut Iman, knocking terjadi karena BBM RON rendah tidak tahan terhadap tekanan atau temperatur tinggi, sehingga BBM bisa terbakar sebelum waktunya untuk dinyalakan api dari busi.

"Kerugian pemakaian BBM RON rendah juga terjadi meski kendaraan dilengkapi dengan articial intelligence (AI). Meski pemrograman AI akan membuat mesin lebih fleksibel terhadap kualitas BBM yang dikonsumsi, namun pada dasarnya BBM RON rendah merugikan, terutama dalam jangka panjang," jelasnya.

Baca Juga : Realme Watch 2 Pro, Penunjang Hidup Sehat Saat Pandemi

"Programing yang dilengkapi AI bisa beradaptasi supaya tidak merusak motor. Tetapi tetap saja ada batasnya. Dan konsuensinya terhadap kinerja yang menurun, efisensi menurun, dan emisi memburuk," lanjut Iman.

Halaman :


Editor : JakaPermana