Sikap Kami: 77 Tahun Jawa Barat

SEBAGAI sebuah perjalanan, tak pernah ada yang mulus-mulus saja. Apalagi jika perjalanan 77 tahun. Tapi, Jawa Barat, dengan segala dinamikanya, terus menatap masa depan yang lebih baik.

Sikap Kami: 77 Tahun Jawa Barat

Jabar, sekali lagi, punya SDM mumpuni. Itu sebabnya, tingginya upah buruh Jawa Barat yang sempat dikhawatirkan akan menggeser investasi, faktanya hanyalah riak-riak kecil saja. Faktanya tak seperti itu. Jawa Barat tetap menjadi tujuan investasi nomor satu.

Yang membanggakan, Jawa Barat juga terus mengecilkan disparitas kota-desa. Kini, Jawa Barat tak lagi punya desa tertinggal, apalagi sangat tertinggal. Sebanyak 5.000-an desa di Jawa Barat sudah naik kelas, 1.300 di antaranya jadi desa mandiri.

Kemajuan? Jika kita mau jujur, iya. Bayangkan, di Indonesia saat ini masih ada 23,24% desa tertinggal dan sangat tertinggal. Menyisir pembangunan pedesaan, mulai dari desa digital, desa wisata, peningkatan keberadaan dan kualitas Bumdes, hingga gerakan petani milenial, adalah salah satu pemicunya.

Tentu, tak semuanya mulus. Jalanan, termasuk jalan provinsi, di berbagai titik memunculkan keluhan. Maklum, sepanjang pandemi, dana infrastruktur banyak dialihkan. Angka kemiskinan, karena pandemi, juga meningkat.

Secara umum, kita melihat Jawa Barat semakin membaik. Alangkah baiknya, jika Persib Bandung, klub Bandung yang jadi milik masyarakat Jawa Barat, di hari ulang tahun ke-77 Jabar hari ini, mempersembahkan kado kemenangan di Sleman. (*)

Halaman :


Editor : Zulfirman