Sikap Kami: Pemimpin yang Tak Diinginkan

INDONESIA pernah punya The Magnificent Seven. Tujuh pendekar. Tujuh yang agung. Tapi, kini Indonesia juga punya tujuh yang busuk.

Sikap Kami: Pemimpin yang Tak Diinginkan
Korupsi berjamaah. Foto: Ilustrasi/kppod.org

INDONESIA pernah punya The Magnificent Seven. Tujuh pendekar. Tujuh yang agung. Tapi, kini Indonesia juga punya tujuh yang busuk.

The Magnificent Seven merujuk pada tujuh pendekar bulutangkis Indonesia pada dekade 1950-an. Mereka: Tan Joe Hoek, Ferry Sonneville, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie, Eddy Yusuf, dan Olich Solihin.

Beberapa di antaranya bersentuhan dengan Jawa Barat. Tan Joe Hoek urang Bandung. Sekolahnya –SD, SMP, SMA—di Kota Kembang. Nama Indonesianya Hendra Kertanegara, Eddy Yusuf lahir di Surabaya, tapi cukup lama tinggal di Ciamis. Olich Solihin? Sundanya cukup kental.

Antonim dari The Magnificent Seven bukanlah mereka dari jagad olahraga. Mereka adalah para politisi. Mereka adalah pemimpin-pemimpin yang rela “memeras” anak buah sendiri.

Baca Juga: Sikap Kami: Membaca Data Corona

Ada tujuh bupati di Indonesia, sepanjang 2016-2021, yang terjerat kasus “memalak” anak buah itu. Mereka mengutip duit bagi aparatur sipil negara yang hendak naik jabatan. Seperti zaman kerajaan saja. Pakai upeti segala.

Halaman :


Editor : inilahkoran